Jokowi Disebut Berpeluang Berpolitik Tanpa Partai Usai Dipecat PDIP, Apa Sebabnya?
Meski banyak tawaran dari partai politik untuk bergabung, mantan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi disebut berpeluang politik tanpa partai.
Selain Jokowi, PDI-P juga mengumumkan pemecatan Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution pada Senin (16/12/2024).
Seno menyebut Gibran dan Bobby otomatis gugur keanggotaannya saat mencalonkan diri sebagai cawapres dan calon kepala daerah.
"Pak Jokowi dan keluarga, dalam hemat kami, itu sudah lama bukan lagi mencerminkan bagian dari keluarga besar PDI Perjuangan," katanya.
Seno menambahkan, pemecatan ini terkait prinsip dan tindakan politik Jokowi yang dinilai tidak sesuai arah kebijakan PDI-P.
Baca juga: 9 Jam Diperiksa Lalu Ditetapkan Tersangka, Kadispora Sungai Penuh Pingsan saat Akan Ditahan
Menurutnya, pemecatan Jokowi baru disampaikan pada Desember 2024 karena persoalan administratif saja.
"Langkah-langkah politiknya di pilpres, langkah-langkah politiknya di pilkada, termasuk dalam konteks menggerakkan seluruh ambisi kekuasaan dengan berbagai instrumen, dilakukan terus-menerus dan berseberangan dengan sikap partai, maka harus kami lakukan suatu langkah sanksi pemecatan," kata Seno.
Di lain sisi, Seno mengaku pihaknya tidak ambil pusing dengan langkah politik Jokowi usai dipecat.
Seno mempersilakan jika Jokowi ingin bergabung dengan partai lain sebagai warga negara yang hak berpolitiknya dilindungi.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Masalah Farhat Abbas vs Haji Faisal Meruncing, Jangan Asal, Anak Saya Gak Punya Facebook
Baca juga: Nasib Kadispora Sungai Penuh yang Pingsan Setelan 9 Jam Diperiksa Kejari, Siuman Jadi Tersangka
Baca juga: 9 Jam Diperiksa Lalu Ditetapkan Tersangka, Kadispora Sungai Penuh Pingsan saat Akan Ditahan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.