5 Fakta Resepsi Putri Zulhas dan Zumi Zola: Sherrin Tharia Absen, Verrell Bramasta Posting Galau

Dalam interaksi tersebut, Verrell tampak sangat akrab dengan Putri, bahkan keduanya melakukan tos ala besti, yang menciptakan suasana hangat dan penuh keakraban. 

Namun, video yang diunggah Verrell di media sosial menjadi perhatian publik. 

Dalam video tersebut, ia menggunakan backsound lagu galau berjudul "Masih Hatiku" yang dibawakan oleh Tiara Andini dan Arsy Widianto. 

Dengan keterangan video "Malam minggu kali ini…", Verrell seolah menyampaikan pesan melankolis, yang memunculkan spekulasi terkait hubungan spesial yang pernah dirumorkan antara dirinya dan Putri Zulhas.

Zumi Zola, yang melihat keakraban mereka, hanya bisa merespon dengan senyuman, menunjukkan sikap tenang dan dewasa.

Pernikahan yang Penuh Keakraban dan Kebahagiaan

Pernikahan Putri Zulhas dan Zumi Zola berlangsung dengan sangat meriah, mengusung adat Jambi yang menjadi bentuk penghormatan terhadap keluarga Zumi Zola, mantan Gubernur Jambi. 

Acara dimulai dengan tarian adat Jambi yang memukau, menyambut tamu-tamu yang hadir untuk merayakan hari bahagia pasangan ini.

Selain itu, momen yang semakin spesial hadir dengan kehadiran empat anak dari Zumi Zola dan Putri Zulhas, yang mengiringi pasangan pengantin memasuki ruangan. 

Zumi Zola tampil gagah dengan pakaian adat Jambi berwarna pink fuchsia, dipadukan dengan lacak berwarna silver yang menambah kesan elegan. 

Sementara itu, Putri Zulhas terlihat anggun dengan kebaya senada berwarna pink fuchsia dan hiasan kepala megah berwarna silver yang semakin menambah pesonanya.

Momen romantis juga terlihat ketika Zumi Zola tak pernah melepas genggaman tangan Putri Zulhas, bahkan sesekali mencium tangannya, menunjukkan rasa cinta yang mendalam di hari bahagia mereka.

Ucapan Terima Kasih dan Doa Restu dari Para Tamu

Zulkifli Hasan, ayah dari Putri Zulhas, turut memberikan sambutan dalam acara tersebut. 

Dalam pidatonya, ia menyampaikan rasa syukur atas pernikahan putrinya dan memohon maaf kepada tamu-tamu yang tidak bisa hadir karena keterbatasan jumlah undangan.