Detik-detik Sholawat Badar dan Gending Kebo Giro Bergema di Basilika Santo Petrus Vatikan
Suara gending Kebo Giro dan Sholawat Badar bergema di pelataran Basilika Santro Petrus, Vatikan. Lantunan geding dan salawat itu dilakukan
Selain pentas di Basilika Santo Petrus, sehari sebelumnya Ki Ageng Ganjur juga pentas musik dan dialog lintas dengan para imam di Dikasteri Dialog Antar Agama, Vatikan. Dikasteri merupakan lembaga sejenis kementerian dari negara Takhta suci Vatikan.
Dialog dipandu Romo Markus, seorang pastor dari NTT yang belajar Islamologi dan bertugas di Dikasteri Dialog Antar agama Vatikan, dihadiri beberapa pastor dan Dubes Indonesia untuk Takhta Suci Michael Trias Kuncahyono.
“Roadshow ini merupakan realisasi dari misi Ki Ageng Ganjur untuk melakukan dialog lintas iman melalui kebudayaan” demikian kata Ketua Rombongan, Ngatawi Al-Zastrouw.
Duta Besar RI untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono menyatakan bahwa alunan Gending Kebo Giro dan Sholawat Badar merupakan peristiwa monumental dalam gerakan kebudayaan untuk membangun persaudaraan antar-umat manusia dan perdamaian dunia.
Melalui event ini dunia akan melihat bangsa Indonesia adalah bangsa yang moderat, toleran, dan bersaudara.
“Peristiwa ini (alunan Kebo Giro dan Sholawat Badar) membuktikan apa yang dinyatakan Paus Fransiskus tentang Pancasila sebagai perajut keberagaman bangsa adalah benar adanya” demikian kata Dubes Trias Kuncahyono.
Setelah tampil saat audiensi umum di Basilika Santo Petrus, sore hari Ganjur akan pentas di KBRI Takhta Suci Vatikan.
Pentas dihadiri para pejabat dari Dikasteri Dialog Antar-Agama, duta besar dan diplomat negara sahabat yang ada di Vatikan dan Roma, para seniman, akademisi dan undangan lain.
Selain perform di beberapa tempat dan melakukan dialog lintas iman, kegiatan lain yang dilakukan Ki Ageng Ganjur dalam roadshow adalah memberikan workshop musik tradisional Nusantara, dialog budaya dan ziarah budaya, yaitu berkunjung ke tempat-tempat bersejarah dan sanggar seni.
Kegiatan roandhow Internasional ini berjalan sejak 30 November dan akan kembali ke Indonesia pada 7 Desember 2024. (*/sud)
Baca juga: Kalender 2025, Daftar Pasaran Kalender Jawa 2025 Mei s/d Agustus, Seri II
Baca juga: Pelaku Pembakaran TPS Sungai Penuh Jambi Kabur Pakai Mobil Dinas, Pernah Terlibat Kasus Pilgub 2020
Gereja Spirito Santo alla Ferratella, Penyelenggara Tur ke Roma dan Pastor Perlu Simak Ini |
![]() |
---|
Manfaat Membaca Sholawat Badar Dalam Kehidupan Sehari-hari |
![]() |
---|
22 Tahun Silam Ternyata Paus Leo XIV Pernah ke Tanah Papua: Harapan Baru Umat Katolik Indonesia |
![]() |
---|
Mengenal Paus Leo XIV, Robert Francis Prevost Jadi Paus Pertama dari Amerika |
![]() |
---|
Daftar Nama 267 Paus Gereja Katolik Roma dari Abad ke Abad, Tahun 30 Masehi hingga Sekarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.