Detik-detik Sholawat Badar dan Gending Kebo Giro Bergema di Basilika Santo Petrus Vatikan

Suara gending Kebo Giro dan Sholawat Badar bergema di pelataran Basilika Santro Petrus, Vatikan. Lantunan geding dan salawat itu dilakukan

Editor: Duanto AS
ISTIMEWA
Paus Fransiskus bersama Sanggar Ki Ageng Ganjur Yogyakarta, pimpinan Dr Ngatawi Al Zastrouw, yang memainkan gending Kebo Giro dan Sholawat Badar di pelataran Basilika Santro Petrus, Vatikan, Rabo (/12/2024). 

TRIBUNJAMBI.COM- Suara gending Kebo Giro dan Sholawat Badar bergema di pelataran Basilika Santro Petrus, Vatikan, Rabo (/12/2024).

Gending dan shokawat (salawat) itu dimainkan oleh Sanggar Ki Ageng Ganjur Yogyakarta, pimpinan Dr Ngatawi Al Zastrouw. 

Lantunan geding dan salawat itu dilakukan saat event audiensi umum dengan Paus Fransiskus

Event yang diaselenggarakan seminggu sekali, tepatnya setiap Rabu, merupakan momentum penting bagi umat Katolik. 

Pada event ini, Paus Fransiskus keluar untuk menyapa  umat yang datang dari berbagai penjuru dunia dan berkumpul di pelataran Gereja Basilika Santo Petrus Vatikan untuk berdoa bersama.

Alunan Geding Kebo Giro berkumandang sekitar pukul 09.10, ketika Paus belum keluar dan saat masyarakat mulai berdatangan ke pelataran Basilika. 

Suasana terasa syahdu dan teduh saat Geding Kebo Giro mengalun mengiringi masyarakat jang berjalan menuju pelataran Basilika. 

Menjelang pukul 10.00, Paus Fransiskus keluar menyapa umat.

Paus mengelilingi pelataran Basilika Santo Petrus dengan mengendarai mobil terbuka warna putih.

Setelah Paus selesai mengelilingi lapangan menyapa umat, Ki Ageng Ganjur dipersilakan untuk memainkan satu lagu untuk mengiringi perjalanan Paus Fransiskus menuju menuju mimbar utama. Pada kesempatan ini Ganjur memainkan lagu Heal The Word dari Michael Jacson.

Setelah acara audiensi selesai, seluruh rombongan Ki Ageng Ganjur dipanggil naik ke atas mimbar untuk bersalaman dan berfoto dengan Paus Fransiskus

"Ketika bertemu dan bersalaman kami minta izin untuk membawakan lagu salawat, beliau mengizinkan dan mempersilakan kami menyanyikan Sholawat NBadar," ujarnya.

Saat mendengar alunan sholawat, Paus mengacungkan kedua jempol dan melambaikan tangan. 

Pais terlihat tersenyum puas sambil mengangguk-anggukan kepala mengikuti alunan salawat.

Kunjungan ke Vatikan merupakan rangkaian dari Roadshow Internasional Ki Ageng Ganjur ke-6. 

Selain pentas di Basilika Santo Petrus, sehari sebelumnya Ki Ageng Ganjur juga pentas musik dan dialog lintas dengan para imam di Dikasteri Dialog Antar Agama, Vatikan. Dikasteri merupakan lembaga sejenis kementerian dari negara Takhta suci Vatikan

Dialog dipandu Romo Markus, seorang pastor dari NTT yang belajar Islamologi dan bertugas di Dikasteri Dialog Antar agama Vatikan, dihadiri beberapa pastor dan  Dubes Indonesia untuk Takhta Suci Michael Trias Kuncahyono. 

“Roadshow ini merupakan realisasi dari misi Ki Ageng Ganjur untuk melakukan dialog lintas iman melalui kebudayaan” demikian kata Ketua Rombongan, Ngatawi Al-Zastrouw.

Duta Besar RI untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono menyatakan bahwa alunan Gending Kebo Giro dan Sholawat Badar merupakan peristiwa monumental dalam gerakan kebudayaan untuk membangun persaudaraan antar-umat manusia dan perdamaian dunia. 

Melalui event ini dunia akan melihat bangsa Indonesia adalah bangsa yang moderat, toleran, dan bersaudara. 

“Peristiwa ini (alunan Kebo Giro dan Sholawat Badar) membuktikan apa yang dinyatakan Paus Fransiskus tentang Pancasila sebagai perajut keberagaman bangsa adalah benar adanya” demikian kata  Dubes Trias Kuncahyono.

Setelah tampil saat audiensi umum di Basilika Santo Petrus, sore hari Ganjur akan pentas di KBRI Takhta Suci Vatikan

Pentas dihadiri para pejabat dari Dikasteri Dialog Antar-Agama,  duta besar dan diplomat negara sahabat yang ada di Vatikan dan Roma, para seniman, akademisi dan undangan lain. 

Selain perform di beberapa tempat dan melakukan dialog lintas iman, kegiatan lain yang dilakukan Ki Ageng Ganjur dalam roadshow adalah memberikan workshop musik tradisional Nusantara, dialog budaya dan ziarah budaya, yaitu berkunjung ke tempat-tempat bersejarah dan sanggar seni. 

Kegiatan roandhow Internasional ini berjalan sejak 30 November dan akan kembali ke Indonesia pada 7 Desember 2024. (*/sud)

Baca juga: Kalender 2025, Daftar Pasaran Kalender Jawa 2025 Mei s/d Agustus, Seri II

Baca juga: Pelaku Pembakaran TPS Sungai Penuh Jambi Kabur Pakai Mobil Dinas, Pernah Terlibat Kasus Pilgub 2020

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved