Gasperini dan Gaya Main Atalanta yang Takkan Pernah Dapat Penghargaan Pertahanan Terbaik

TRIBUNJAMBI.COM - Gian Piero Gasperini mengakui Atalanta tidak menyatakan Scudetto sebagai target mereka

Akan tetapi, mereka 'tidak akan menahan diri' setelah kemenangan ketujuh berturut-turut dan awal terbaik mereka dalam satu musim.

Mereka melanjutkan penampilan mereka sebelum jeda internasional dengan mengalahkan Parma 3-1 di Stadio Tardini berkat gol dari Mateo Retegui, Ederson, dan Ademola Lookman.

Matteo Cancellieri berhasil membawa Parma bangkit di awal babak kedua, tetapi La Dea untuk sementara berada di puncak klasemen.

"Tidak diragukan lagi ini adalah langkah yang positif dan penampilan di babak pertama juga sangat bagus, kami mungkin bisa mencetak lebih banyak gol.

"Babak kedua dimulai dengan gol mereka, yang memberi Parma dorongan, tetapi itu tidak bertahan lama dan kami kembali memegang kendali sebelum mencetak gol ketiga," kata Gasperini kepada Sky Sport Italia.

"Anda tidak dapat mengubah setiap peluang, tetapi tim yang menciptakan peluang sebanyak ini akan memiliki peluang menang yang lebih baik."

Malam itu tidak sepenuhnya menyenangkan bagi Gasperini, karena ia dikeluarkan dari pinggir lapangan karena menerima dua kartu kuning berturut-turut dan harus menonton setengah jam terakhir dari tribun.

“Parma baru saja kembali ke pertandingan yang benar-benar tertutup dan mendapat dorongan energi, saya melihat pelanggaran dan mendapat kartu kuning karena protes saya, tidak apa-apa.

"Kemudian ofisial keempat menghabiskan waktu lima menit menatap saya, saya menyuruhnya untuk memperhatikan pertandingan dan bukan saya, ia ingin menjadi protagonis dan wasit memberinya itu.”

Awal Musim Terbaik?

Gasperini tidak bisa bersembunyi dari momentum Atalanta.

Ini sekarang secara resmi menjadi awal musim terbaik dalam sejarah Atalanta dengan 28 poin dan 34 gol yang dicetak dalam 13 putaran pertama.