Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 18 November 2024 - Giat Tanpa Pengertian yang Benar adalah Bodoh

Bacaan ayat: Roma 10:2 (TB)  Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 18 November 2024 - Giat Tanpa Pengertian yang Benar adalah Bodoh

Bacaan ayat: Roma 10:2 (TB)  Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Menyaksikan semangat manusia dalam melakukan ritual demi mendapatkan sesuatu, tentu akan membuat decak kagum.

 Seorang ibu demi mendapatkan kesembuhan bagi anaknya yang sakit, rela berjalan puluhan kilometer dengan cara jalan yang tidak biasa.

Setiap dua kali melangkah, ia akan merebahkan diri sebagai simbol menyembah, demi permohonan yang sungguh-sungguh: anaknya sembuh! 

Setiap orang yang melihat berdecak kagum akan kegigihan dan ketulusannya. Meskipun demikian, beberapa mata melirik dengan sinis. Apalagi melihat permohonan yang disampaikan terasa mustahil.

Bagaimana mungkin lahir dalam kecacatan dapat sembuh? 

Paulus melihat bangsanya dengan rasa prihatin, mengingat mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Meskipun demikian, ia sadar bahwa pilihan mereka bukan tanpa alasan.

 Dulu ia adalah orang yang sama. Dengan semangat yang berkobar menganggap Yesus sebagai penyesat sehingga ia memutuskan menganiaya dan memenjarakan setiap pengikut Jalan Tuhan.

 Pada satu sisi ia merasakan semangat mereka dalam ketaatan. Mereka giat dalam mentaati hukum-hukum keagamaan yang berlaku.

Fokus mereka pada ketaatan akan hukum telah membutakan mata akan karya Allah yang lebih besar. Itu sebabnya diperlukan pengertian yang benar agar ketaatan yang dilakukan menjadi bermakna. 

Setiap orang dapat giat. Apalagi ketika memiliki kemampuan dan potensi. Ingin rasanya untuk memberikan yang terbaik pada Tuhan; dan ini benar. Namun masih timpang jika tanpa pengertian.

Pengertian itu merujuk kepada memakai akal budi untuk melakukan pertimbangan agar bijaksana. Setiap kita perlu paham, bahwa dirinya adalah penolong yang sepadan bagi sesamanya. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved