Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen 9 November 2024 - Yesus Memberi Jaminan Keselamatan
Bacaan ayat: Ibrani 9:27-28 (TB) Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus
Renungan Harian Kristen 9 November 2024 - Yesus Memberi Jaminan Keselamatan
Bacaan ayat: Ibrani 9:27-28 (TB) Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Oleh Pdt Feri Nugroho
Secara umum, setiap orang ingin selamat. Hal ini tersemat dalam setiap moment, dimana ucapan selamat menempati rangking pertama.
Karangan bunga dikirimkan dengan harga mahal hanya untuk memberikan ucapan selamat. Saat berjumpa dan berjabat tangan, ucapan selamat diulang untuk kesekiankalinya. Bahkan tidak perlu menunggu sebuah moment, ketika berjumpa pun ucapan selamat mendominasi.
Selamat pagi, bermaksud menjadi doa dan harapan bahwa pagi itu semua selamat.
Dibalik kerinduan untuk selamat, ternyata ada kesadaran universal bahwa manusia dalam dirinya sebenarnya dalam kondisi tidak selamat. Kesadaran inilah yang mendorong setiap orang berpengharapan untuk selamat.
Menariknya, upaya untuk selamat telah terjadi dalam sejarah. Berbagai-bagai ritual dilakukan untuk selamat. Setiap ritual diklaim menjadi cara terbaik untuk selamat.
Bahkan terjadi inovasi dan pengembangan ritual untuk disesuaikan dengan konteks jaman yang terus mengalami perubahan.
Alkitab membawa pesan yang paralel. Meskipun demikian terdapat perbedaan yang mendasar terkait yang dilakukan. Serupa namun tidak sama.
Sejak masa Kain dan Habel, ritual perdamaian telah dilakukan dalam bentuk pemberian kurban bakaran. Muncul kembali oleh Nuh setelah banjir besar. Abraham, Ishal dan Yakub adalah tiga generasi yang dipilih Allah untuk karya penyelamatan.
Kalau akhirnya nanti bermuara pada Kemah Pertemuan yang menetap menjadi Bait Allah, itu terjadi didasarkan pada pernyataan Allah untuk dilakukan; bukan rekayasa manusia untuk melakukan! Sampai akhirnya segala ritual tersebut tertuju pada Kristus, yang menggenapkan segala ritual tersebut pada diri-Nya sendiri.
Kristus adalah penggenapan dari segala ritual yang dilakukan sehingga sempurna dan tak bercacat.
Itu sebabnya hanya Dia yang bisa memberikan jaminan keselamatan yang pasti. Segala hal yang dituntut dalam ritual, yang meliputi kekudusan dan kesucian, terpenuhi semuanya dalam Kristus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.