Ngaku Tak Tahu Isi Surat, Guru Supriyani di Konawe Cabut Surat Kesepakatan Damai dengan Aipda WH

Guru honorer Supriyani batal berdamai dengan Aipda WH dan istri terkait kasus dugaan penganiayaan murid SD di Konawe Selatan, Sulawesi Tengara (Sultra

Editor: Suci Rahayu PK
kolase foto (handover)
Guru honorer Supriyani mencabut kesepakatan damai yang diinisiasi Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga pada Selasa (6/11/2024) kemarin. 

"Dua orang ini kan warga Desa Baito. Intinya Pak Bupati menitikberatkan pada keamanan di Baito, apalagi ini menjelang PIlkada 2024."

"Jangan sampai karena kejadian ini, ada yang memanfaatkan untuk adu domba (Pilkada) di sana (Baito). Itu yang dihindari," jelas Samsuddin, Selasa.

Sebagai informasi, dua anak Surunuddin Dangga diketahui maju Pilkada 2024.

Dua anak Surunuddin tersebut adalah Adi Jaya Putra dan Aksan Jaya Putra.

Adi diketahui maju dalam Pilkada Konawe Selatan, sedangkan Aksan di Pilwali Kota Kendari.

Dua anak Surunuddin tersebut sebelumnya lolos Pileg 2024 dan menjadi anggota DPRD.

Namun, Adi dan Aksan memilih mundur karena mencalonkan diri dalam Pilkada 2024.

Baca juga: Irish Bella Bungkam Tudingan Incar Harta Haldy Sabri, Eks Ammar Zoni Rela Lakukan Ini, Efek TikTok

Baca juga: Kamala Harris Akui Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS 2024, Berapa Modal Kampanye Keduanya?

Sebagai informasi, kasus ini bermula saat Supriyani dituding memukul anak Aipda WH.

Aipda WH diketahui merupakan Kanit Intelijen Polsek Baito.

Kasus ini kali pertama mencuat di media sosial pada 21 Oktober 2024.

Saat itu, Kapolres Konawe Selatan, Febry Sam Laode, mengaku sudah melakukan mediasi berkali-kali sejak kasus dilaporkan pada April 2024.

Namun, lantaran tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak, kasus tersebut naik ke tahap penyidikan.

Buntut kasus itu, Supriyani pun ditahan dan kini tengah dalam proses sidang.

 

 

Halaman
123
Sumber: Tribun sultra
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved