Pertempuran 30 Hantu Putih Kopassus vs 3.000 Pemberontak, Nyali Tinggi dan Cerdas Akal

30 Kopassus yang menyamar menjadi Hantu Putih atau yang dikenal masyarakat setempat sebagai Spiritesses, berhamburan keluar kapal. 

Editor: Duanto AS
Istimewa
Pasukan elite Kopassus 

TRIBUNJAMBI.COM - Selain skill bertempur, pasukan elite Kopassus pun pandai mengambil simpati masyarakat. 

Strategi itu digunakan pasukan elite TNI saat bertugas di daerah-daerah asing.

Kopassus juga mempelajari pendekatan seperti itu saat pelatihan.

Di mana anggota Komando Pasukan Khusus ditugaskan, bisa lebih cepat membaur.

Semisal saat menjadi pasukan perdamaian di negeri-negeri yang dilanda konflik.

Kisah berikut diceritakan Mayor Umar, perwira Kopassus yang ditugaskan di Sudan pada 2006.

Nukilan buku "Kopassus untuk Indonesia" karya Iwan Santosa dan EA Natanegara, ini mengisahkan Mayor Umar saat berada di Sudan.

Sudan merupakan negara yang dilanda perang saudara berkepanjangan.

Perang saudara di Sudah terjadi pada 1983-2005. Negeri itu hancur karena perang saudara. 

Kala itu hampir setiap hari terjadi kekerasan, pemerkosaan dan pembunuhan.

Rakyat merasa khawatir dan terancam keselamatannya saat pergi keluar rumah.

Mereka memilih berada di dalam rumah dan tak beraktivitas di luar karena ancaman kekerasan sewaktu-waktu bisa terjadi.

Akibatnya, sekedar butuh kayu bakar untuk memasak pun tak ada yang berani mencarinya ke pinggiran hutan.

Suatu kali, Mayor Umar menyambangi rumah warga Sudan yang mayoritas muslim, sehingga mudah didekati oleh orang Indonesia yang mayoritas muslim.

Kunjungan tersebut disambut dengan tangan terbuka oleh masyarakat Sudan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved