LIPUTAN KHUSUS
Modus Baru Politik Uang di Jambi, Dosen Unja Paparkan Uang Digital e-Wallet Makin Masif
"Dengan kondisi ini saya memprediksi pasaran politik uang di Pilkada 2024 tidak bisa terelakkan. Karna sampai saat ini, masih banyak kandidat cakada
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI, TRIBUN - Fenomena politik uang atau money politics saat Pilkada di Jambi bakal lebih sulit terungkap. Seiring perkembangan teknologi, praktik tersebut kini semakin masif dengan adanya uang digital menggunakan e-Money dan e-Wallet.
Pengamat politik dan kebijakan publik Universitas Jambi, Citra Darminto, memprediksi pada Pilkada Serentak 2024, politik uang bakal lebih masif lagi apabila pengawasan dan penegakan hukumnya tidak serius.
Prediksi ini bukan tanpa alasan. Berkaca pada Pileg Februari 2024 lalu, hampir 80 persen caleg harus merogoh kocek cukup untuk "menyiram" pemilih agar mendapatkan suara.
Maka tak heran, banyak yang mempelesetkan Pilkada Serentak 2024 menjadi ajang adu kuat isi tas alias kekuatan finansial antar calon kepala daerah.
Berbagai kalangan memprediksi, siapa pasangan cakada yang banyak uang maka dialah yang bakal menjadi pemenang.
Sampai saat ini, banyak mindset para aktor politik beranggapan politik uang dinilai sebagai cara untuk meraup suara masyarakat, dan bagi sebagaian masyarakat, pesta demokrasi pilkada ini, merupakan pesta cuan buat mereka.
"Saya harus akui pilkada 2024 di provinsi Jambi akan banyak terjadi kecurangan, ini bisa dikontribusikan oleh perilaku kompetisi yang pragmatis, di tengah suasana kompetisi yang sangat kompetitif dan aktor kontestan yang kompetitif juga," ungkapnya, Selasa (28/10).
Menurut Citra, para politikus melakukan berbagai macam strategi dan cara untuk melakukan politik uang.
Citra Darminto menyampaikan hal itu karena pilkada 2024 ini sepertinya bakal lebih masif dan brutal, mengingat Pilkada Serentak 2024 akan dilakukan satu kali putaran yang berpedoman pada UU Nomor 10/2016 tentang Pilkada.
"Dengan kondisi ini saya memprediksi pasaran politik uang di Pilkada 2024 tidak bisa terelakkan. Karna sampai saat ini, masih banyak kandidat cakada yang berpikir bagaimanapun caranya yang terpenting bisa menang," ujarnya.
Terkait dengan distribusi politik uang jelang hari H, Citra mengatakan bahwa pendistribusiannya nanti bervariasi, tergantung wilayah dan jumlah pemilih.
Baca juga: Mengapa Politik Uang di Jambi Sulit Diungkap? Ketua Bawaslu Provinsi Jambi Buka-bukaan Prosesnya
"Semakin banyak calon dan jumlah pemilih sedikit, maka besaran 'siraman' bakal lebih besar. Dan saya memandang pola jual beli suara ini bervariasi. Ada yang langsung diterima oleh pemilih yang menerima manfaat politik uang itu. Lalu bisa juga dilakukan secara tidak langsung. Misalnya dengan aplikasi online e-Wallet, DANA dan lainnya. Ini modus terbaru dampak dari penggunaan teknologi digital saat ini," jelasnya.
Tinggal sekarang, kata Citra, bagaimana penegakkan hukum Pemilu yang tegas berkeadilan antara Bawaslu, kepolisian dan kejaksaan di dalam Sentra Gakkumdu.
Menurutnya, perlu juga melibatkan peran PPATK dalam memonitor pergerakan Uang Cakada yang akan berkontestasi di pilkada khususnya di Provinsi Jambi.
Dan terakhir, Citra Darminto menyampaikan pesan kepada masyarakat Provinsi Jambi bahwa pemimpin yang membagi bagikan uang, biasanya mereka akan cenderung mempertahanan kemiskinan.
Warga 4 Daerah Tolak Pembangunan Stockpile Batu Bara PT SAS di Aur Duri Kota Jambi, Hanya Sejengkal |
![]() |
---|
Raffi Tak Jadi Operasi Plastik, Anak di Jambi Kena Stevens-Johnson Syndrome, Virus Tak Masuk Daging |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kota Jambi Minta Wako Panggil Dokter Puskesmas dan Kadis, Anak Kena Sindrom Langka |
![]() |
---|
Ustaz Agus Nyaris Menangis Lihat Kondisi Anak di Jambi Kena Sindrom Langka Kulit Mengelupas |
![]() |
---|
Anak di Jambi Kena Sindrom Langka, Kulit Raffi Lepas Jika Tidur di Kasur, Terpaksa Alas Daun Pisang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.