Kasus Asusila Santri di Jambi

4 Fakta 12 Santri Dirudapaksa Pemimpin Ponpes di Jambi, Korban Ada yang Alami Infeksi Alat Kelamin

1 santri dan 1 santriwati di Kota Jambi jadi korban rudapaksa pimpinan pondok pesantren di Jambi.

Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi.com/Rifani Halim
Pimpinan pondok pesantren di Kota Jambi berinisial AWD (28) ditangkap Subdit Renakta Dirreskrimum Polda Jambi karena melakukan rudapaksa terhadap 11 santri dan 1 santriwati. 

Asusila di Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - 11 santri dan 1 santriwati di Kota Jambi jadi korban rudapaksa pimpinan pondok pesantren di Jambi.

Pimpinan pondok pesantren di Kota Jambi berinisial AWD (28) ditangkap Subdit Renakta Dirreskrimum Polda Jambi setelah orangtua satu korban melaporkannya ke polisi.

AWD ditangkap anggota dari Subdit Renakta Dirreskrimum Polda Jambi.

ILUSTRASI  korban rudapaksa. 11 snatri dan 1 santriwati di Jambi jadi korban rudapaksa pemimpin pondok pesnatren
ILUSTRASI korban rudapaksa. 11 snatri dan 1 santriwati di Jambi jadi korban rudapaksa pemimpin pondok pesnatren (Ist)

Aksi bejat AWD ternyata sudah terjadi sejak 2 tahun terakhir, polisi menduga masih ada korban lainnya selain 12 korban yang sudah teridentifikasi.

Pimpinan pondok pesantren  AWD dijerat dengan Pasal 81 Jo 76 Huruf D dan atau Pasal 82 Jo 76 Huruf E UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

Berikut 4 fakta rudapaksa pemimpin ponpes di Jmabi pada 12 santri dan santriwati:

Baca juga: 12 Santri di Jambi Dirudapaksa Pimpinan Ponpes, Terbongkar saat Korban Sakit Infeksi Alat Kelamin

Baca juga: Spesifikasi, Harga dan Keunggulan Mobil Maung Produksi PT Pindad, Sebentar Lagi Jadi Modin Pejabat

Awal Mula Aksi Bejat AWD Terungkap

Dari informasi beredar, AWD melakukan aksi bejat sejak 2022 lalu, dan baru terungkap pada 1 Mei 2024 lalu.

Aksi ini AWD terbongkar saat seorang santriwati menghubungi orangtuanya karena sakit dan minta dijemput.

Korban lanntas dibawa pulang dan di rumah korban mengalami demam tinggi sehingga pada 4 Mei korban dibawa orangtuanya berobat ke puskesmas.

Dari pengobatan itulah ibu korban mengetahui anaknya mengalami infeksi di bagian alat kelamin

Kepada orangtuanya korban menyebutkan jika pada 23 April 2024, dirinya dirudapaksa pemimpin di pondok pesantren.

Wadirreskrimum Polda Jambi, AKBP Imam, mengatakan peristiwa keji itu telah diketahui orang tua korban awal Mei 2024.

"Namun orang tua korban baru melaporkan kejadian ini ke polisi beberapa hari lalu," ujar Imam, Senin (28/10/2024).

Modus Pelaku Rudapaksa Santri

AWD pelaku rudapaksa 11 santri dan 1 santriwati beraksi saat istrinya sedang tidak berada di rumah. 

Ia merudapaksa belasan santri dengan memanggil satu persatu korban ke rumahnya untuk mengejarkan sesuatu.

Saat itulah AWD berbuat keji kepada korban-korbannya.

Baca juga: Bocah 4 Tahun Disandera Pakai Sajam di Pos Polisi Jaksel, Aksi Heroik Babinsa Jadi Penyelamat

Baca juga: ICW Minta Kejagung Bongkar Mafia Peradilan Pasca Tertangkapnya Zarof Ricar Temuan Uang dan Emas

Kendati, para korban tidak melakukan perlawanan karena pelaku merupakan pimpinan pondok pesantren. 

"Selama ini modusnya korban dipanggil ke kediaman dari pimpinan pondok pesantren," kata Imam, (28/10/2024).

Aksi bejat itu ternyata sudah dilakukan pelaku sejak 2 tahun silam.

Imam berkata, kejadian tidak senonoh itu juga menyebabkan beberapa korban telah keluar dari pondok pesantren yang berada di Kota Jambi

"Sudah ada yang keluar dari sekolah (pondok pesantren)," ujarnya.

Polisi Meminta Orang Tua Korban Melapor

AKBP Imam menyatakan, tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan bertambah. 

Pasalnya aksi bejat AWD sudah dilakukan sejak 2 tahun terakhir.

Polisi meminta agar para orang tua yang merasa anaknya menajdi korban asusila pemimpin ponpes AWD segera laporkan ke Polda Jambi

"Silahkan yang merasa pernah dilakukan pelecahan seksual pimpinan pondok pesantren ini silahkan melapor ke kami," ungkapnya.

Baca juga: Ammar Zoni Gigit Jari, Irish Bella Jadi Bos di Perusahaan Haldy Sabri, Jabatannya Tak Main-main!

Pelaku Bergelar Doktor

Pelaku AWD merupakan pimpinan pondok pesantren yang merupakan orang terdidik karena AWD yang merupakan pelaku rudapaksa anak bergelar doktoral. 

"Iya S3, sudah bergelar doktor," kata Imam. 

AKBP Imam menyebut, korban dari AWD pimpinan pondok pesantren di Kota Jambi itu berjumlah 12 orang, laki-laki 11 dan 1 orang perempuan. 

"Korban di bawah umur, mulai dari umur 15 tahun sampai umur 16 tahun," sebut Imam. 

 

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Viral Ormas Razia Rumah Makan Padang, Tekankan Penjual Nasi Padang Harus Orang Minang

Baca juga: Viral Video Jalan Macet karena Mobil Batu Bara di Mestong Muaro Jambi, Warga Ngeluh: Saro Nian

Baca juga: 12 Santri di Jambi Dirudapaksa Pimpinan Ponpes, Terbongkar saat Korban Sakit Infeksi Alat Kelamin

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved