Profil Tokoh

Profil Arifatul Choiri Fauzi dan Veronica Tan, Menteri dan Wamen PPPA di Kabinet Merah Putih

Profil Arifatul Choiri Fauzi dan Veronica Tan, Menteri dan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Kabinet Merah Putih.

Editor: Suci Rahayu PK
IG Veronica Tan
Arifatul Choiri Fauzi dan Veronica Tan, Menteri dan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Kabinet Merah Putih 

Arifatul Choiri Fauzi dan Veronica Tan

TRIBUNJAMBI.COM - Profil Arifatul Choiri Fauzi dan Veronica Tan, Menteri dan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Kabinet Merah Putih.

Duet Arifatul Choiri Fauzi dan Veronica Tan ikut pembekalan Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

Veronica Tan terlihat memajang fotonya bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi.

"Dari Lembah Tidar bersama Ibu Arifatul Choiri Fauzi," tulis Veronica Tan di awal caption fotonya berseragam ala tentara bersama Menteri Arifatul Choiri Fauzi.

Terselip doa, agar pembekalan Kabinet Merah Putih lancar.

"Membangun kebersamaan dan menyatukan hati bersama Kabinet Merah Putih untuk Perempuan dan Anak Indonesia, semoga kami diberi kelancaran," sambung Veronica Tan

Berikut profil singkat Arifatul Choiri Fauzi dan Veronica Tan, Menteri dan Wamen PPPA:

Baca juga: Bagaimana Nasib 11 Ribu Karyawan Sritex Usai Perusahaan Tekstil di Jateng Itu Pailit Karena Utang?

Baca juga: Viral Pernikahan Gadis 23 Tahun dan Duda 54 Tahun, Cinta dan Uang Panaik Rp35 Juta

Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi

Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, M.Si, lahir di Madura pada 28 Juli 1969, adalah sosok perempuan yang memiliki peran signifikan dalam pemberdayaan masyarakat, terutama di kalangan perempuan.

Kini, beliau menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dalam Kabinet Prabowo-Gibran, memperkuat kiprahnya dalam advokasi isu-isu perempuan dan anak di Indonesia.

 Arifatul menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Jakarta, termasuk di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah As Syafiiyah Jatiwaringin. 

Ia melanjutkan pendidikan tingginya di Fakultas Dakwah IAIN Yogyakarta, lulus pada 1994. Arifatul meraih gelar Magister Komunikasi dari Universitas Indonesia berkat beasiswa Ford Foundation pada tahun 2002. 

Di dunia organisasi, Arifatul terlibat aktif sejak masa mudanya. Ia pernah menjadi Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) DIY pada 1989 hingga 1991 dan menduduki berbagai posisi penting di organisasi lainnya, termasuk Sekjen Pimpinan Pusat Fatayat NU dan Sekretaris Pimpinan Pusat Muslimat NU. 

Ia juga aktif di Majelis Alimat Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta terlibat dalam berbagai gerakan sosial, seperti Gerakan Nasional Anti Korupsi bersama NU dan Muhammadiyah. 

Selain aktif di organisasi, Arifatul memiliki karier yang gemilang di berbagai bidang.

 Sebagai seorang produser, beliau telah memproduksi acara-acara televisi populer seperti "Syair Dzikir" di TPI dan "Hikmah Pagi" di TVRI. 

Arifatul juga pernah menjadi Show Manager untuk konser kebangsaan kolaborasi antara Ki Ageng Ganjur dengan musisi internasional, seperti Tony Blackman dari Amerika Serikat dan Mary McBride. 

Ia memimpin berbagai tim seni budaya Indonesia dalam tur internasional ke berbagai negara, termasuk Qatar, Uni Emirat Arab, dan Belanda. 

Di bidang sosial, beliau adalah Direktur PT Arzast Media Utama dan PT Rimang Hayu Malini, serta turut aktif dalam berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat, termasuk kerjasama Muslimat NU dengan Kementerian Desa RI untuk program pemberdayaan masyarakat desa. 

Arifatul juga telah menghasilkan karya ilmiah, termasuk bukunya yang berjudul "Kabar Kekerasan Dari Bali". 

Ia juga menjadi penerima Beasiswa dari Ford Foundation untuk studi program Pasca Sarjana Komunikasi Universitas Indonesia, dan memiliki sertifikat kompetensinya dalam bidang MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions). 

Dengan latar belakang yang kuat dalam organisasi, pendidikan, dan seni budaya, Arifatul kini diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Indonesia.

Baca juga: PJ Bupati Sarolangun Pastikan Ketersediaan Anggaran Pembayaran Gaji PPPK 2024

Baca juga: 5 Fakta Bus Rombongan Murid TK Terbakar di Tol Wiyoto Wiyono Jatinegara

Baca juga: Yusril Ihza Mahendra dan Otto Hasibuan, Menko dan Wamenko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan

Wamen PPPA Veronica Tan

Veronica Tan lahir di Medan, 4 Desember 1977 (umur 46).

Veronica adalah putri sulung dari tiga bersaudara.

Veronica Tan pindah ke Jakarta setelah lulus SMA, dia melanjutkan studinya di Jurusan Arsitektur Universitas Pelita Harapan (UPH). Namun, dia tidak menyelesaikan pendidikan kuliah.

Di usia 19 tahun, Veronica Tan dinikahi Ahok yakni pada 6 September 1997.

Mereka dikaruniai tiga orang anak, yakni Nicholas Sean Purnama, Nathania Berniece Zhong, dan Daud Albeenner Purnama. 

Namun keduanya bercerai pada 2018 lalu.

Veronica Tan merupakan mantan istri politisi PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Veronica Tan tidak terafiliasi dengan partai politik.

Meski begitu, Veronica Tan pernah menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi DKI Jakarta pada 4 Desember 2014 hingga 25 Juli 2017 saat Ahok masih menjadi Gubernur.

Veronica Tan dikenal sebagai wirausaha.

Setelah berpisah dari Ahok, Veronica Tan terlihat menggeluti bisnisnya.

Dia memiliki sejumlah bisnis salah satunya bisnis jasa layanan rumah tangga bernama LoveCare.

Veronica Tan juga memiliki bisnis impor daging sapi bernama Alpha Agro Indonesia.

Bicara soal sepak terjangnya, perempuan 46 tahun ini pernah menjadi Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta.

Veronica Tan juga mendirikan Yayasan Waroeng Imaji.

Yayasan tersebut menggalang dana dan mempromosikan inisiatif untuk melayani anak-anak di rumah susun DKI Jakarta.

Bersama yayasan tersebut, Veronica Tan pernah mengajak 200 anak yang tinggal di rumah susun untuk bermain operet.

Operet tersebut berjudul 'Operet Aku Anak Rusun - Selendang Arimbi' di tahun 2018 silam.

Tujuan Veronica Tan membuat operet tersebut karena dia ingin anak-anak yang tinggal di rusun mengembangkan minat dan bakat mereka di bidang kesenian.

Ketika ditugasi sebagai wakil menteri, Veronica Tan mengungkap tugas-tugas yang diembankan padanya.

Yakni membantu kehidupan perempuan dan anak-anak.

Termasuk dengan menggiatkan Posyandu, penanganan stunting serta imunisasi.

 

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Bagaimana Nasib 11 Ribu Karyawan Sritex Usai Perusahaan Tekstil di Jateng Itu Pailit Karena Utang?

Baca juga: Inter Milan Kejar Bintang Muda Benfica Joao Rego, setelah Juventus dan Chelsea

Baca juga: Viral Pernikahan Gadis 23 Tahun dan Duda 54 Tahun, Cinta dan Uang Panaik Rp35 Juta

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved