Profil Tokoh

Yusril Ihza Mahendra dan Otto Hasibuan, Menko dan Wamenko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan

Profil Yusril Ihza Mahendra dan Otto Hasibuan, Menteri dan Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Imigrasi, dan Pemasyarakat

Editor: Suci Rahayu PK
Kolase
Yusril Ihza Mahendra dan Otto Hasibuan, Menteri dan Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Imigrasi, dan Pemasyarakatan di Kabinet Merah Putih 

TRIBUNJAMBI.COM - Profil Yusril Ihza Mahendra dan Otto Hasibuan, Menteri dan Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Imigrasi, dan Pemasyarakatan di Kabinet Merah Putih.

Yusril dan Otto Hasoibuan dilantik Presiden RI 2024-2029 Prabowo Subianto menjadi Menko Hukum HAM di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024).

Berikut sosok Yusril Ihza Mahendra, Menko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan

Yusril dikenal sebagai pakar hukum tata negara sekaligus politikus Partai Bulan Bintang (PBB). 

Yusril lahir pada 5 Februari 1956 di Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Ia meraih gelar sarjana filsafat dari Universitas Indonesia pada 1983, dan melanjutkan studi pascasarjana di bidang hukum serta ilmu Islam di kampus yang sama.

Yusril kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Punjab, Pakistan, dan Universitas Sains Malaysia, tempat ia mendapatkan gelar Master of Science (M.Sc.) dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) dalam ilmu politik pada 1993. 

Baca juga: Jejak Bos Kartel Narkoba di Jambi, Saldo di Rekening Tampak Kecil Tapi Bisnis di Mana-mana

Baca juga: Bidadab Pak Kadus Hamili ODGJ Sampai Melahirkan, Sempat Diimingi Uang Rp 10 Ribu, Beraksi di Kebun

Sebagai akademisi, Yusril memulai kariernya sebagai dosen Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum, dan Filsafat Hukum di Universitas Indonesia. 

Berkat prestasinya, ia diangkat sebagai Guru Besar Ilmu Hukum di almamaternya. 

Karier politik Yusril dimulai ketika ia mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB) pada era reformasi, sebagai kelanjutan dari Partai Masyumi yang dibubarkan pada masa Presiden Soekarno. 

Pada Sidang MPR RI 1999, Yusril hampir terpilih sebagai Presiden Indonesia, setelah berhasil meraih 232 suara, meskipun pada akhirnya Abdurrahman Wahid yang diusung oleh koalisi Poros Tengah berhasil memenangkan pemilihan.

Sebelum terjun ke politik, Yusril sudah dikenal luas sebagai penulis pidato Presiden Soeharto. 

Dalam kurun waktu lebih dari dua tahun, ia menulis 204 pidato untuk Presiden Soeharto, hingga akhirnya Soeharto mengundurkan diri pada 1998. 

Setelah reformasi, karier Yusril Ihza Mahendra dalam pemerintahan terus berkembang. 

Ia dipercaya sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia di era Presiden Abdurrahman Wahid pada 1999-2001. Kemudian, Yusril juga dipercaya sebagai Menteri Hukum dan HAM pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004), dan Menteri Sekretaris Negara pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2007).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved