Berita Viral

Kesalahan Fatal Mendes Yandri Bikin Mayor Teddy Kirim Pesan Serius di Grup WA Menteri: Hati-hati

Ya, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes-PDT) Yandri Susanto mendapat sorotan publik setelah menggelar acara pribadi yang menggunaka

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Kesalahan Fatal Mendes Yandri Bikin Mayor Teddy Kirim Pesan Serius di Grup WA Menteri: Hati-hati 

TRIBUNJAMBI.COM - Akhirnya Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy turun tangan usai Mendes Yandri Susanto bikin keselahan fatal hingga viral.

Ya, Mendes Yandri Susanto jadi sorotan usai menggunakan surat resmi kementrian untuk acara pribadi.

Gegara ulahnya itu, Mayor Teddy pun langsung memperingatkan semua Menteri di Kabinet Merah Putih untuk hati-hati terkait penggunaan kop surat kementrian dan tanda tangan menteri.

Arahan Mayor Teddy itu diungkapkan Menteri Koperasi BUdi Arie Setiadi.

Budi mengaku intruksi Mayor Teddy itu disampaikan melalui pesan WhatsApp di group para menteri.

"Iya (Seskab memberi peringatan), kita harus siaga bersama. Kepercayaan publik yang besar ini harus kita jaga bersama ya. Semua imbauan untuk semua menteri di Kabinet Merah Putih," ujar Budi di Istana, Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Baca juga: Ammar Zoni Ketahuan Jual Akun IG Rp 1,2 Miliar, Jatuh Miskin Ditinggal Irish Bella Menikah?

Baca juga: Pihak Paula Verhoeven Nilai Baim Wong Tak Dewasa Usai Terus Bongkar Aib Soal Selingkuh: Kasihan Anak

Saat ditanya apakah peringatan Teddy itu merupakan teguran bagi seluruh menteri, Budi membantahnya.

Dia menyebut Teddy hanya mengingatkan semua menteri untuk berhati-hati, khususnya yang terkait kepentingan pribadi dan keluarga.

"Jangan digunakan kementerian ini untuk kepentingan pribadi dan keluarga," jelasnya.

Budi mengatakan, peringatan itu Mayor Teddy sampaikan melalui WhatsApp group.

Sebelumnya diberitakan, Mahfud MD mengkritik surat undangan yang dikeluarkan oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemnendes PDT) untuk kepentingan pribadi Yandri Susanto.

Kritikan tersebut disampaikan melalui unggahan foto surat undangan di akun pribadi Instagram @mohmahfudmd.

Yandri pun telah menanggapi unggahan Mahfud dan menyampaikan terima kasih.

Yandri menegaskan, tidak ada unsur politik dalam kegiatan haul, peringatan hari santri, dan tasyakuran atas pelantikannya sebagai Mendes PDT.

"Kami terima kasih kepada Pak Mahfud yang sudah mengkritik itu, dan insya Allah kami tidak akan ulangi lagi," ujar Yandri.

Mendes Yandri Bersumpah Tak Gunakan Uang Negara

Ya, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes-PDT) Yandri Susanto mendapat sorotan publik setelah menggelar acara pribadi yang menggunakan kop surat kementerian resmi, sehari setelah pelantikannya. 

Acara tersebut merupakan peringatan haul kedua almarhumah ibunya, Hj Biasmawati, dan undangannya mencakup perayaan Hari Santri serta Tasyakuran.

Kontroversi ini mencuat setelah eks Menko Polhukam Mahfud MD menyebarkan informasi tersebut ke publik, menilai tindakan Yandri sebagai pelanggaran etika birokrasi. 

Yandri menegaskan, ia tidak menggunakan uang kementerian untuk acara tersebut, meskipun undangan menggunakan kop kementerian. 

"Tapi intinya dari acara itu tidak satu sen pun uang Kemendes yang saya gunakan, demi Allah, demi Rasul, enggak ada," ujar Yandri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2024).

Yandri menjelaskan, acara haul ibunya telah digelar setiap tahun selama 15 tahun terakhir dan selalu ramai yang datang. 

Ia menggabungkan acara tersebut dengan peringatan haul ibunya yang meninggal dua tahun lalu, karena kebetulan hari meninggalnya jatuh pada tanggal yang sama.

"Bukan hanya dari Serang tapi dari Cilegon, dari Kota Serang, dari Tanggerang, dari Pandeglang, Jakarta termasuk unsur-unsur yang datang juga banyak. Ada pihak akademisi, ada pejabat negara, ada alim ulama, para kiai, masyarakat biasa," ungkapnya.

"Memang salah satu yang kami undang itu sebagian kecil kepala desa lebih kurang 30 atau 25 kepala desa, tidak semuanya, ya. Karena punya ikatan emosional sama keluarga kami," kata dia.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengakui bahwa penggunaan kop surat kementerian untuk acara pribadi adalah kesalahan administrasi.

Ia menjelaskan, pada tahun-tahun sebelumnya, undangan hanya disebar melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp.

"Saya baru belajar menjadi menteri setelah dilantik dua hari lalu, setelah tiga periode menjadi anggota dewan," tambahnya.

Yandri berjanji tidak akan mengulangi kesalahan serupa di masa depan.

"Ada diskusi waktu itu di internal kesekjenan perlu ada surat itu. Ya saya karena sedang sibuk, sedang banyak persiapan-persiapan pasca pelantikan, ya saya memang mungkin kurang kontrol saja," kata eks wakil ketua MPR itu.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved