Kisah 3 Menit Operasi Woyla, Kopassus Bebaskan Sandera dan Pramugari Pesawat Garuda di Thailand

Sebelum Kopassus datang, pramugari, penumpang dan pilot pesawat pesawat DC 9 Woyla milik Garuda Indonesia disandera di Bandara Don Mueang Thailand

Editor: Duanto AS
KOMPAS/KARTONO RYADI
Kopassus melakukan operasi pembebasan sandera pesawat Garuda DC Woyla di Bandara Dong Mueang Thailand. Sebanyak 36 sandera tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (31/3/1981) siang. 

Awalnya tak ada yang ganjil, semua penumpang duduk pada tempatnya masing-masing.

Pramugari pun melakukan tugasnya untuk melayani kebutuhan penumpang.

Hari itu ada tiga orang pramugari yang betugas Retna Wiyana, Deliyanti, dan Lydia Pangestu.

Sama seperti biasanya, mereka melakukan pekerjaan mereka tanpa ada rasa curiga bakal mengalami hal paling mengerikan dalam hidup.

Kecurigaan sebenarnya telah terbersit oleh para Pramugari, saat melihat gelagat aneh lima orang penumpang yang naik pesawat dari Palembang.

Sebelum beraksi, seorang pembajak meminta koran kepada pramugari yang bertugas.

Pramugari pun memberikan koran yang disediakan bagi penumpang selama dalam perjalanan.

Ketika pramugari tengah membagikan makanan, beberapa penumpang bangun, berlari ke bagian depan kabin.

"Jangan bergerak! Jangan bergerak! Siapa yang bergerak akan saya tembak!"

Terlihat lima orang pria yang membawa senjata dan granat berlarian ke arah depan pesawat melancarkan aksinya membajak pesawat.

Pramugari yang berada dalam pesawat jadi sasaran para pembajak.

Satu di antaranya, pramugari Retna yang ketakutan, menunjukkan gelagat kalut.

Hal itu membuat pembajak tak senang.

Pembajak pun menghampirinya dan menyepaknya.

Melihat rekannya dikasari, Lydia membela rekannya tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved