9 Tema Krusial untuk Debat Perdana Al Haris vs Romi Hariyanto di Pilgub Jambi 2024 

Tapi kalau misalnya ketemu air baru 1 meter, itu sudah kritis, karena gambut harus lembab," kata Dwi. 

Kedua, pemulihan Sungai Batanghari juga perlu dilakukan. Kemudian hutan di beberapa wilayah genting juga perlu dipulihkan. 

Menurutnya, Sungai Batanghari bisa menjadi alat ukur kualitas lingkungan hidup di Provinsi Jambi. 

"Tuhan sudah menciptakan Jambi dengan paket yang lengkap, salah satunya Sungai Batanghari. Itu bisa kita gunakan untuk mengukur kualitas lingkungan hidup. Kalau sungai Batanghari baik dan jernih, maka itu bisa menjelaskan dan menyampaikan kepada semua orang bahwa lingkungan di Jambi itu baik-baik saja," kata Dwi.

"Tapi kalau Sungai Batanghari itu keruh, kotor dan banyak limbah, itu menandakan lingkungan hidup di Jambi sedang tidak baik-baik saja," lanjurnya.

Ketiga, industri ekstraktif. Industri ini telah banyak yang masuk ke wilayah Jambi, dan berpotensi lebih banyak ke depannya. 

"Pemimpin baru ini harus bisa memastikan dan memproteksi wilayah-wilayah mana yang tidak boleh ditambang, wilayah mana yang tidak boleh ditanami sawit dan tanaman hutan tanam industri," lanjutnya.

"Jadi harus punya konsep dan gagasan minimal dua pemulihan dan melindungi," ungkap Dwi. 

Dia menambahkan, untuk itu, kedepan penegakan aturan yang tegas. 

Lima Orang

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi telah menetapkan jadwal kampanye debat putaran pertama dan tim perumus debat cagub dan cawagub Pilgub Jambi 2024.

Penetapan itu sebagaimana Keputusan KPU Provinsi Jambi Nomor 82/2024 tentang Jadwal Pelaksanaan Kampanye Debat Pasangan Calon Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi Tahun 2024 dan Keputusan KPU Provinsi Jambi Nomor 84 Tahun 2024, yang menetapkan nama-nama anggota tim perumus beserta tugas-tugasnya.

KPU Provinsi Jambi telah menyepakati anggota tim perumus yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi dan tokoh masyarakat. 

Lima orang tim perumus debat Pilgub Jambi, yaitu  Dr Arfa’i, SH, MH dari akademisi, Dr Bahrul Ulum, MA dari akademisi, HM Subhan, SAg, MH dari tokoh masyarakat, Dr Nazori Madjid, MSi dari akademisi, Yasril, MAPol dari akademisi.

Pada rapat perdana tim yang dilaksanakan pada Selasa (8/10). Hasilnya, HM Subhan terpilih sebagai ketua tim perumus.