Pilgub Jambi

9 Tema Krusial untuk Debat Perdana Al Haris vs Romi Hariyanto di Pilgub Jambi 2024 

KPU Provinsi Jambi telah menyepakati anggota tim perumus yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi dan tokoh masyarakat. 

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI
Tribun Jambi edisi 10 Oktober 2024 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Setidaknya ada sembilan tema krusial di masyarakat yang akan menjadi bahan debat publik Pilgub Jambi atau debat terbuka perdana calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, pada 27 Oktober 2024 nanti.

Saat ini, tim perumus tengah mempersiapkan tema dan subtema.

Ketua Tim Perumus, M Subhan, mengungkapkan prosesnya masih tahap pembahasan tema.

Sejauh ini, ada beberapa tema yang jadi pertimbangan untuk dibawakan saat debat kandidat. Tema-tema krusial di masyarakat tersebut, seperti isu kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, peningkatan sumber daya manusia (SDM), ekonomi, infrastruktur, hukum, birokrasi dan hak asasi manusia (HAM).

"Nanti malam baru kami finalkan tema dan subtemanya," ucapnya, Rabu (9/10).

Setelah dipastikan, mantan Ketua KPU Provinsi Jambi itu mengatakan tema dan subtema akan disampaikan ke publik dan pasangan calon.

"Besok (hari ini) insyaAllah sudah bisa disampaikan," ujarnya.

Beragam Isu di Jambi

Beberapa kalangan menilai ada beberapa isu penting yang perlu diperhatikan oleh para calon kepala daerah di Jambi, dari soal lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.

Manajer Kajian dan Pembelaan Hukum Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jambi, Dwi Nanto, mengungkapkan ada hal yang perlu dicermati dan diagendakan secara politik bagi para kandidat calon kepala daerah.

Secara umum, situasi lingkungan setiap daerah di Indonesia hampir mirip, termasuk di Provinsi Jambi. Dua hal penting isu lingkungan yang bisa menjadi pembahasan, yaitu pemulihan dan perlindungan. 

"Kemudian kalau kita membaca kondisi Provinsi Jambi, banyak kondisi lingkungan yang harus dipulihkan," ujarnya.

Pertama, persoalan gambut. Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57/2016, gambut tidak boleh kering, tinggi muka air harus 40 sentimeter. Tetapi, saat ini, sudah turun (drop) di bawah itu. Gambut saat ini kering dan mudah terbakar. 

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dinas kehutanan dan Badan Restorasi Gambut (BRG), wilayah gambut di Provinsi Jambi sekira 9.000 hektare. Namun, sayang, kondisinya sedang kritis karena kebijakan tata kelola dan kebijakan yang diterapkan. 

"Tata kelolanya ada yang pembiaran untuk proses pengeringan gambut dengan cara membuat kanal-kanal, sehingga tinggi muka air itu turun. Kalau menurut aturan, tinggi muka air itu 40 sentimeter. Jadi 40 sentimeter itu ketemu air.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved