Cukong Jakarta Incar Tanah Sekitar Exit Toll Tempino via Makelar, Sisi Lain Tol Palembang-Jambi

Sisi lain pembangunan tol Palembang-Jambi, bos-bos besar dari Jakarta mengincar tanah di kawasan exit toll Tempino, Kabupaten Muaro Jambi.

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/WAWAN KURNIAWAN
Penampakan Gerbang Tol Muaro Sebapo, di Kabupaten Muaro Jambi. Ini merupakan pintu masuk masuk ruas Tol Sesi III Bayung Lencir-Tempino (Tol Baleno) bagian dari tol Palembang-Jambi. 

"Kita bersyukur dengan adanya tol ini, kami jadi mendapatkan rezeki tambahan. Selain  itu, jalan di depan rumah kami juga diperbaiki dan diperlebar. Katanya akan dibuat trotoar," ujarnya.

Senada juga disampaikan Susilo, warga yang rumahnya tidak terlalu jauh dari exit toll Tempino

Lelaki yang sudah berkeluarga itu menceritakan, sejak tol mulai dibangun hingga kini, banyak orang datang bertanya soal tanah yang bisa disewa.

Ada juga dari mereka yang datang bertanya tanah yang bisa dibeli.

"Banyak nian yang tanyo tanah untuk disewo. Mereka mau buat gudang," katanya.

Perihal harga tanah saat ini, Susilo juga mengatakan terjadi kenaikan cukup signifikan.

Dalam sepengetahuannya, ada warga yang menjual tanah seluas 12 tumbuk (1.200 meter persegi) seharga Rp 800 juta.

"Kawan saya jual tanah 12 tumbuk, Rp 800 juta. Dulu harganya tidak segitu, sekarang tinggi sekali," ungkapnya.

Dia juga menceritakan kini banyak muncul kios-kios baru di sekitar tempat tinggalnya.

Kios itu menjual berbagai aneka dagangan, mulai kuliner hingga kebutuhan rumah tangga.

"Banyak yang jual makanan sekarang ini, saya juga ikut jual gorengan," ungkap Susilo. 

Ganti Rugi Ratusan Juta hingga Miliaran Rupiah

Sebelumnya, di Desa Muaro Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, banyak warga yang lahannya terkena proyek tol. 

Tercatat ada 157 warga Desa Muaro Sebapo, Kabupaten Muaro Jambi, yang mendapat ganti rugi dari pembebasan lahan pembangunan Tol Trans-Sumatera ruas Jambi-Betung.

Kaur Perencanaan Desa Muaro Sebapo, Sumirat, mengatakan ada 251 bidang tanah yang dibebaskan.

Dari 157 warga itu, 14 warga di antaranya mendapatkan ganti rugi lebih dari Rp 1 miliar.

Bahkan, ada warga yang uang ganti ruginya mencapai Rp19 miliar, seperti Mbah Taryo.

Kisah tentang Mbah Taryo, pernah Tribun Jambi tulis dalam episode sebelumnya.

Warga mendapat uang pengganti yang sesuai. 

Setelah mendapat uang pengganti, mereka tidak tergiur untuk menghabiskan uang ganti rugi untuk sesuatu yang konsumtif.

Selain membeli mobil, ada juga dari mereka yang menggunakan uang tersebut untuk membangun rumah. 

Ada juga yang menggunakannya untuk ibadah umrah dan haji.

Warga yang mendapat ganti rugi juga membelanjakan uangnya dengan membeli tanah dan kebun kelapa sawit.

Wahyu, warga desa setempat, sudah mulai menyadari pentingnya investasi serta meningkatkan ekonomi dibanding menghabiskan uang mereka untuk sesuatu yang konsumtif.

Meski tak dipungkiri ada juga yang membeli mobil baru dan bekas, rata-rata warga yang dapat ganti rugi, sudah punya mobil. (yon)

Baca juga: 3 Pelaku Membunuh Matnur Sopir Travel di Jambi di Depan Rumdin Walikota, Dijerat Tali dan Dilakban

Baca juga: Populer di Jambi - Polisi Nyambi Jualan Pentol, Matnur Dibunuh di Jambi, Tahanan Tewas di Sel Polsek

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved