Karhutla di Jambi
Tim Gabungan Ambil Sampel Tanah dan Koordinat untuk Selidiki Karhurla di Lahan PT AMM
Kasus kebakaran hutan dan lahan yang diduga terjadi di lahan konsesi PT Artha Mulia Mandiri (AMM) Tanjung Jabung Barat diselidiki Polda Jambi.
Penulis: Rifani Halim | Editor: Darwin Sijabat
Karhutla.
JAMBI, TRIBUN - Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang diduga terjadi di lahan konsesi PT Artha Mulia Mandiri (AMM) Tanjung Jabung Barat diselidiki Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi.
Tim gabungan untuk menyelidiki karhutla itu yakni Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi bersama Satreskrim Polres Tanjab Barat, Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, BPN Kabupaten Tanjab Barat, dan Dinas Lingkungan Hidup.
Tim tersebut telah melakukan pengecekan di Desa Pematang Buluh, Kecamatan Betara pada Selasa (27/8).
Tidak hanya melakukan inspeksi, tim juga mengambil titik koordinat dan sampel tanah dari lokasi yang diduga berada di area konsesi PT AMM.
Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan data akurat terkait luas area yang terbakar.
Selain itu memastikan apakah kebakaran ini benar-benar terjadi di lahan milik perusahaan.
Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi, AKBP Reza Khomeini mengungkapkan pihaknya akan melakukan overlay data koordinat dengan peta dari BPN dan Dinas Perkebunan.
“Kami akan meminta klarifikasi dari pemilik lahan dan menunggu hasil uji laboratorium tanah untuk memperkuat bukti,” ujarnya, Kamis (29/8).
Baca juga: Hingga Kamis Siang, Karhutla Masih Terjadi di Beberapa Wilayah di Jambi
Baca juga: Hanya Dua Wilayah di Jambi Nihil Karhutla
Polda Jambi juga menekankan pentingnya peran perusahaan dalam mencegah karhutla dengan meningkatkan pengawasan dan menyiapkan fasilitas yang memadai.
AKBP Reza mengimbau agar masyarakat dan perusahaan tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar.
Hal itu mengingat dampak serius yang bisa ditimbulkan.
Kasus ini menjadi perhatian besar, karena tidak hanya melibatkan kerusakan lingkungan, tetapi juga menyoroti tanggung jawab perusahaan dalam menjaga lahan konsesi mereka dari ancaman karhutla.
Masih Membara
KARHUTLA masih terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Jambi.
eperti diketahui kondisi cuaca di Kota Jambi cenderung panas dan berkabut sejak Rabu (28/8) hingga Kamis (29/8) siang. Masyarakat beranggapan bahwa kabut tersebut disebabkan asap dari karhutla.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jambi, Andre Eko Rinjani menuturkan karhutla di Provinsi Jambi sendiri hingga saat ini masih terjadi.
“Beberapa wilayah di Provinsi Jambi hingga hari ini masih terjadi karhutla, diantaranya di Desa Londerang, daerah Rantau Panjang dan sebagian di wilayah Kumpeh Muaro Jambi, “ jelasnya, Kamis (29/8).
Baca juga: Per Agustus 2024, BPBD Sarolangun Catat ada 170 Kasus Karhutla di Sarolangun
Untuk diketahui bahwa kebakaran yang terjadi didominasi lahan mineral yang mencapai 62,71 persen dibanding lahan gambut, 37,29 persen. “Untuk daerah yang terluas terjadi kebakaran yakni di Kabupaten Sarolangun, yakni 143,20 hektar,” keterangan. (tribun)
Penyelidikan Kebakaran Hutan
- Kebakaran hutan di lahan PT AMM
- Ditreskrimsus Polda Jambi menyelidiki
- Tim gabungan menyelidiki karhutla
- Pengecekan di Desa Pematang Buluh
- Tim ambil koordinat dan sampel tanah
- Meneliti luas area yang terbakar
- Overlay data dengan peta BPN dan Dinas Perkebunan
- Klarifikasi ke pemilik lahan
- Lakukan uji laboratorium tanah
- Polda Jambi minta perusahaan cegah karhutla
- Tidak buka lahan dengan membakar
- Soroti tanggung jawab perusahaan
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Anggota DPRD Jambi, Fadli Sudria, dan Politisi PAN Dukung Pasangan Romi-Sudirman
Baca juga: Kunci Jawaban 25 Latihan Soal Sumatif Tengah Semester 1 PAI Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Baca juga: Pasangan Tontawi-Harris Resmi Mendaftar ke KPU Sarolangun
Baca juga: UKM Robotik UNJA, Terapkan Smart Farming berbasis PLTS Pada Kelompok Tani Kelurahan Bakung Jaya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.