Pedagang Bendera Merah Putih di Kuala Tungkal Keluhkan Sepinya Pembeli

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Ujang, salah seorang pedagang bendera merah putih di Kota Kuala Tungkal, mengeluhkan sepinya pembeli bendera merah putih.

Padahal, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia akan segera tiba, namun daya beli masyarakat masih kurang.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa setiap sudut Kota Kuala Tungkal banyak pedagang bendera merah putih musiman. Harga satuan bendera bervariasi tergantung ukuran, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 250.000.

Namun demikian, menurut informasi yang dihimpun dari salah satu pedagang bendera merah putih, tahun ini sepi pembeli.

“Tahun ini sepi pembeli,” ujar Ujang, salah seorang pedagang bendera merah putih di Kuala Tungkal, Senin (12/8/2024).

Menurutnya, omzet penjualan bendera merah putih di Kota Kuala Tungkal menurun hingga 50 persen jika dibandingkan tahun lalu.

“Sejak akhir bulan Juli lalu kami sudah mulai berjualan, namun kini sepi pembeli,” katanya.

Ujang menambahkan bahwa sepinya pembeli bendera merah putih mungkin disebabkan oleh anjloknya harga pinang, yang mempengaruhi ekonomi masyarakat.

“Ya, kita ketahui harga pinang saat ini murah, mungkin itu penyebabnya daya beli masyarakat menurun,” katanya.

Hal senada dikatakan Yadi, pedagang bendera merah putih lainnya di Kota Kuala Tungkal. Ia juga mengeluhkan sepinya pembeli bendera merah putih.

“Tidak seperti tahun lalu, tahun ini sepi pembeli,” ungkapnya.

Yadi tidak mengetahui secara pasti apa penyebab sepinya pembeli bendera merah putih tahun ini.

“Kurang tahu kami. Kalau tahun lalu, antara tanggal 10-12 Agustus sudah mulai ramai orang yang membeli bendera merah putih untuk dipasang di depan rumah,” imbuhnya.

Baca juga: Semarakkan HUT RI ke-79, Masyarakat Sarolangun Dapat Bendera Gratis

Baca juga: Begini Pengakuan Remaja Kabur Usai Top Up Dana Rp 720 Ribu

Baca juga: 35 Paskibra Batanghari akan Dikukuhkan 15 Agustus Mendatang