3.800 Suku Anak Dalam Terancam Jika Terjadi Karhutla di Taman Nasional Bukit Duabelas

Kepala Balai Taman Nasional Bukit Duabelas, Yunaidi, mengatakan ada 3.800 masyarakat SAD berada dan tinggal di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
ISTIMEWA
Penanggulangan kebakaran hutan di wilayah Taman Nasional Bukit Duabelas sudah sering dilakukan sosialisasi oleh pihak TNBD. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Sekira 3.800 orang masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) yang berada di kawasan Taman Bukit Duabelas terancam kehidupannya, jika kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Jambi terjadi di kawasan tersebut.

Taman Nasional Bukit Duabelas yang luasnya sekira 50 ribu hektare, secara administratif masuk wilayah Kabupaten Batanghari, Tebo dan Sarolangun

Kepala Balai Taman Nasional Bukit Duabelas, Yunaidi, mengatakan ada 3.800 masyarakat SAD berada dan tinggal di kawasan itu.

"Saat ini jumlah mereka diperkirakan ada 3.800 orang, yang kita kelola di 13 tumenggung dan kemungkinan akan bertambah," ujarnya.

Pihak balai terus berupaya menjaga kelestarian taman nasional yang merupakan tempat tinggal masyarakat SAD.

"Karena memang amanat undang-undang, Taman Nasional Bukit Duabelas adalah memberikan ruang hidup dan tempat untuk anak Suku Anak Dalam. Mereka bagian dari masyarakat Indonesia yang harus dilindungi dan harus ditingkatkan kesejahteraannya, ekonomi dan pengetahuannya serta kesehatannya," kata Yunaidi.

Dia mengatakan aktivitas perambahan hutan, seperti illegal logging dan sebagainya, masih terjadi di kawasan itu.

Sejak 2019-2023 ini, pihak balai telah mengamankan sejumlah barang bukti aktivitas illegal logging atau penebangan liar, berupa kendaraan dan senjata kecepek. Meski begitu, pelaku kabur.

Yunaidi mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi dan pencegahan agar aktivitas ilegal logging tidak terjadi.

"Upaya kita menekan illegal logging dan menjadi tempat aman untuk masyarakat Suku Anak Dalam," ujarnya.

Masih dari wilayah Kabupaten Batanghari, sekiran 12,5 hektare areal Hutan Harapan terbakar.

Data itu berdasarkan hasil ground check hotspot dan patroli rutin per Juni 2024.

Sementara itu, Hutan Harapan di Batanghari juga kena karhutla.

Saat ini luas Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) PT Restorasi Ekosistem (PT Reki) Hutan Harapan yakni di Kabupaten Batanghari dan Sarolangun seluas 46.385 hektare.

Supervisor Komunikasi PT Reki, Hospita, mengatakan dari total luasan itu, pada 2023, kerusakan hutan akibat karhutla mencapai 199,9 hektare.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved