Berita Jambi

Warga Jambi Sempat Sarapan Roti Okko, Tak Percaya Berbahaya, BPOM Tarik dari Peredaran

Roti Okko resmi ditarik dari peredaran sejak Selasa (23/7) karena mengandung zat berbahaya yakni natrium dehidroasetat (dengan tidak semestinya).

Kompas.com
Ilustrasi - Roti Okko resmi ditarik dari peredaran sejak Selasa (23/7) karena mengandung zat berbahaya yakni natrium dehidroasetat (dengan tidak semestinya). Namun sebelumnya sempat terjadi informasi yang simpang siur. 

Roti Okko.

JAMBI, TRIBUN - Roti Okko resmi ditarik dari peredaran sejak Selasa (23/7) karena mengandung zat berbahaya yakni natrium dehidroasetat (dengan tidak semestinya). Namun sebelumnya sempat terjadi informasi yang simpang siur.

Sebab sempat beredar di masyarakat roti yang mengandung zat berbahaya itu roti Aoka bukan Okko, padahal sebaliknya. Penarikan dari peredaran itu ditegaskan Veramika Ginting, Kepala BPOM Jambi.

Dia menyebutkan pihaknya monitoring produk komestik dan lainnya, termasuk roti tersebut.

"Kasus Roti Okko sudah ada keluar penjelasan dari Badan POM Nomor HM. 01.1.2.07.24.51 pada 23 Juli 2024 tentang hasil uji kandungan natrium dehidroasetat (dengan tidak semestinya) pada roti," ungkap Vera, Jumat (26/7).

Dia mengungkapkan roti tersebut tidak ditemukan beredar di kabupaten dalam Provinsi Jambi, tetapi di Kota Jambi. Pihaknya langsung melakukan penarikan hingga ke tingkat distributor untuk dikembalikan ke pabrik. Sehingga nantinya dilakukan pemusnahan.

Untuk itu dia meminta agar masyarakat tidak membeli dan mengkonsumsi produk itu.

Dia juga meminta agar pedagang mengembalikannya ke produsen.

"Jadi produsen harus bertanggung jawab untuk mengembalikan uang seharga yang dibeli oleh penjual di pasaran," ujarnya.

Baca juga: Diduga Mengandung Zat Berbahaya, Cerita Yuliani Warga Jambi Konsumsi Roti Okko Hampir Tiap Hari

Baca juga: Ini Kandungan Roti Okko Sehingga Ditarik dari Pasaran, Tak Ditemukan di Jambi

Sedangkan Roti Aoka setelah dilakukan uji laboratorium dinyatakan aman. Sehingga diperbolehkan beredar dan masih disarankan untuk dikonsumsi.

Pedagang di Jambi mengungkapkan bahwa roti tersebut telah ditarik dari peredaran. Namun dibalik itu, Ratumas Yuliani mengungkapkan bahwa roti itu digunakan sebagai menu sarapan pagi.

"Padahal Roti Okko sering kami buat sarapan. Bahkan pernah mengkonsumsinya berturut-turut selama dua minggu. Kirain aman-aman saja," ujarnya, Sabtu (27/7).

Karena kesimpang-siuran informasi yang diketahui orang di sekitarnya, mereka justru berhenti makan Roti Aoka bukan Roti Okko.

"Kalau tahu Roti Okko, sudah langsung berhenti beli kami. Karena di toko kelontong dekat sini banyak dijual roti itu," ucapnya.

Sementara itu, Mai Liswita masyarakat dari Kabupaten Batanghari yang tengah berwisata di Kota Jambi menyayangkan hal itu.

"Padahal enak ya, tapi malah nggak boleh dibeli nggak boleh dimakan lagi," kata dia.

Mai mengatakan biasa di daerahnya emang tidak ditemukan penjual Roti Okko. Jika dia ingin mengonsumsi, Roti Okko biasa dibelinya ketika di Kota Jambi.

Baca juga: Diduga Mengandung Zat Berbahaya, Cerita Yuliani Warga Jambi Konsumsi Roti Okko Hampir Tiap Hari

Sampai saat ini Balai POM Jambi melakukan pengawasan terhadap produk-produk lainnya seperti kosmetik dan jamu hampir setiap hari di situ pula petugas melakukan monitoring pada produk Roti Okko.

"Ngapain Dijual Lagi"

WARGA yang mengetahui Roti Okko mengandung zat berbahaya untuk dikonsumsi meminta untuk benar-benar ditarik peredaran.

Terkait peredaran itu, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyurati BPOM di seluruh daerah termasuk Jambi untuk memerintahkan pedagang, dan distributor untuk mengembalikannya ke pabrik.

Ariga Ariani, Pedagang Toko Kelontong di Muaro Jambi mengaku telah mengetahui penarikan roti tersebut. Meski demikian, dia meminta agar tidak diperjualbelikan lagi.

"Memang sudah dapat informasinya Rotoi Okko berbahaya, bagi saya ngapain dijual lagi," Sabtu (27/7).

Sementara terkait menjual dagangan, dia sangat selektif untuk diperjual-belikan. Sebab hal itu menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Saya kan punya anak kecil juga, selain membahayakan orang nanti bisa membahayakan anak saya juga," tuturnya.

Sementara itu salah satu pedagang di Kota Jambi yang tdak disebutkan namanya mengaku tidak lagi menjual roti yang selamanya dipajang di tokonya.

Meski demikian, dia meyakini roti itu tidak berbahaya. "Mana ada berbahaya, nggak ada nggak. Semua roti merek baru memang disebut-sebut berbahaya. Nggak percaya saya," ujarnya.

Walaupun dia tidak lagi menjual roti tersebut, penjelasan-penjelasan tentang hendak diberikannya kompensasi terhadap penjual roti Okko pun tidak dipercayai Lana.

Roti Okko

- Mengandung zat berbahaya

- Gunakan natrium dehidroasetat

- Dengan tidak semestinya

- Surat BPOM No HM. 01.1.2.07.24.51, 23 Juli 2024

- Pedagang tak percaya berbahaya

- Warga sempat rutin konsumsi

- Bahkan sebagai sarapan selama dua minggu

- BPOM Lakukan penarikan

- Imbau pedagang tak jual

- Warga tak beli dan konsumsi kedepannya

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Kisah Perjuangan Rianti Oktavia Guru Muda Jambi: dari Desa Tertinggal Menuju Puncak Pendidikan

Baca juga: Prediksi Skor Spanyol U-19 vs Prancis U-19 di Final Euro U19, Cek Berita Tim dan Starting XI

Baca juga: Final AFF U-19, Timnas Indonesia Menantang Thailand, Buffon Pahlawan Kemenangan

Baca juga: Hasil Akhir Indonesia U-19 vs Malaysia U-19, Jens Raven Cs Menang Tipis 1-0

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved