Pilot Helikopter yang Jatuh di Bali Mengaku Terlambat Hindari Layang-layang
Pengakuan pilot helikopter Tour PK-WSP yang jatuh di Badung, Bali, terlambat menghindari layang-layang.
TRIBUNJAMBI.COM - Pengakuan pilot helikopter Tour PK-WSP yang jatuh di Badung, Bali, terlambat menghindari layang-layang.
Kata sang pilot Dedi Kurnia, dia terlambat menghindar usai melihat layang-layang terbang di atas ketinggian 1.000 feet (kaki) sebelum terjatuh di Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat (19/7/2024).
Penakuan Dedi Kurnia ini disampaikan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Agustinus Budi Hartono usai melakukan pemeriksaan awal terhadap pilot tersebut.
Meski begitu, Agustinus belum bisa memastikan helikopter tersebut jatuh akibat terlilit tali layang-layang karena masih dalam proses penyelidikan oleh pihak berwenang.
"Terus terang kami belum tahu ya (terlilit layang-layang) tapi pilotnya menyampaikan begitu (terbang) di 1.000 feet tersebut dia melihat layang-layang di atas dia," kata dia dalam konferensi pers di Kantor Otoritas Bandara, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.
"Informasinya dari beliau kayaknya beliau sudah terlambat (menghindar). Udah terlambat, ya udah, helikopternya enggak bisa dikendalikan, jatuh," sambungnya.
Baca juga: Daftar Cakada di Jambi yang Diusung PAN di Pilkada 2024- Al Haris, Syukur, Aspan, Maulana, Zumi Laza
Baca juga: Benarkah Helikopter yang Jatuh di Bali Karena Tali Layang-layang?
Ia mengatakan, wilayah tersebut masuk dalam area larangan menerbangkan layangan dengan ketinggian melebihi 100 meter atau 300 kaki sesuai Peraturan Daerah (Perda) Bali Nomor 9 Tahun 2000.
Sedangkan, helikopter tersebut memiliki izin mengudara maksimal mencapai ketinggian 1.000 kaki dari permukaan tanah.
"Berdasarkan UU Penerbangan Nomor 1 itu masih masuk radius horizontal luar KKOP (Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan) dan itu sejauh 15 kilometer dan itu memang masih masuk area," kata dia.
Agustinus mengatakan, tidak ada unsur kelalaian dari pilot dalam peristiwa ini.
Apalagi, pilot tersebut memiliki banyak jam terbang dan helikopter wisata itu juga baru beroperasi satu tahun.
Pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari Komite Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk memastikan penyebab kejadian itu.
"Saya tidak bisa bilang ini ada kelalaian atau tidak ya nanti tim investigasi lebih lanjut dari KNKT tapi intinya tinggal kita lihat dari helikopter sudah minta terbang di ketinggian 1000 feet berdasarkan permohonan ke Airnav Indonesia, sementara layang-layang diperbolehkan pada ketinggian ketentuan tertentu dimainkan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Helikopter Tour PK-WSP yang jatuh di Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Jumat (19/7/2024), ditemukan dalam kondisi baling-baling terlilit senar layang-layang.
Menikmati Pantai Musiman Sungai Batanghari di Penyengat Rendah Kota Jambi Ada Festival Layang-layang |
![]() |
---|
Pantai Musiman di Penyengat Rendah Jambi Jadi Magnet Festival Layang-Layang |
![]() |
---|
I Gusti Ayu Sasih Ira Direktur Mie Gacoan Tersangka Pelanggaran Hak Cipta, Ini Kronologinya |
![]() |
---|
Viral Istri Sah Gerebek Sepasang ASN Berduaan di Kamar, Kini Saling Lapor Polisi |
![]() |
---|
ANEH Tingkah Pemuda di Ubud Usai Lempar Satwa: Kesurupan Tiru Gaya Monyet Viral |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.