Gubernur Al Haris Serukan Waspada Karhutla, Danrem Jadi Plh Dansatgas, Kapolda Warning Pelaku

Seluruh bupati, wali kota se-Provinsi Jambi, TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni, serta seluruh stakeholder harus menggerakkan seluruh sumber daya

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
DOK. MANGGALA AGNI
Petugas memadamkan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Jambi, tepatnya Desa Lubuk Kepayang, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Juli ini mulai terjadi karhutla di Jambi.

Sebanyak 542 hotspot atau titik panas muncul di wilayah Provinsi Jambi selama Januari-Juli 2024. Data tersebut berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Data yang saya peroleh melalui BMKG, terpantau 542 titik hotspot di Provinsi Jambi. Apalagi saat ini kita sedang memasuki musim kemarau, untuk itu kita harus waspada," ujar Al Haris, Gubernur Jambi, seusai apel siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2024, di arena MTQ Provinsi Jambi, Rabu (24/7).

Al Haris mengatakan Pemprov Jambi telah menetapkan status siaga darurat penanggulangan karhutla di Provinsi Jambi. Sesuai Surat Keputusan Gubernur Jambi Nomor 533/2024, status siaga darurat terhitung mulai 19 Juli-31 Oktober 2024.

Seluruh bupati, wali kota se-Provinsi Jambi, TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni, serta seluruh stakeholder harus menggerakkan seluruh sumber daya dan kemampuan dalam penanggulangan karhutla.

Terkait kondisi karhutla, Gubernur Al Haris mempercayakan Komandan Korem 042/Garuda Putih, Brigjen Rachmad, sebagai Pelaksana Harian Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penanganan Karhutla di Provinsi Jambi.

"Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jambi Nomor: 541/KEP.GUB/BPBD/2024, saudara saya percayakan sebagai Plh Dansatgas Penanganan Karhutla di Provinsi Jambi tahun 2024. Saya yakin dan percaya saudara dapat menjalankan tugas dengan rasa tanggung jawab," tuturnya.

Saat apel, Gubernur Al Haris menyampaikan karhutla menimbulkan dampak negatif luar biasa.

"Selain kerusakan lahan, juga mengganggu kesehatan masyarakat. Tahun 2015 dan 2019 lalu, kita sangat merasakan dampak buruk yang diakibatkan karhutla. Selain berdampak kesehatan masyarakat, juga mengganggu aktivitas transportasi," lanjutnya.

Gubernur mengimbau seluruh elemen harus berkoordinasi dan bekerja sama dalam penanganan karhutla.

"Saya imbau semuanya untuk tetap siaga dan waspada. Kita lakukan upaya antisipasi sedini mungkin, sehingga tidak terjadi lagi karhutla di Provinsi Jambi," ujarnya.

Api di Daerah

Karhutla masih berlanjut di beberapa daerah Provinsi Jambi. Di Sarolangun, 40 hektare lahan warga Desa Lubuk Kepayang, Kecamatan Air Hitam, terbakar.

Petugas gabungan Manggala Agni TNI, Polri dan warga setempat sudah melakukan pemadaman dan pendinginan selama tiga hari.

Berdasarkan laporan tim Manggala Agni Daops Sumatera XIII Sarolangun, lahan yang terbakar merupakan semak belukar dan lahan sawit milik masyarakat yang tidak terurus lagi.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved