Berita Tanjab Barat

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanjab Barat Libatkan Masyarakat Pelatihan Membuat Abon Lele

Dinas Perpustakaan Kabupaten Tanjung Jabung Barat menggelar kegiatan pelatihan Transpormasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

Penulis: Sopianto | Editor: Rohmayana
Tribunjambi.com/ Sopianto
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanjab Barat Libatkan Masyarakat Pelatihan Membuat Abon Lele 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL- Dinas Perpustakaan Kabupaten Tanjung Jabung Barat menggelar kegiatan pelatihan Transpormasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

Pelatihan digelar di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanjab Barat, Kamis (11/7/2024).

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Erlinawaty, SH menyampaikan, melalui program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini merubah paradigma didalam masyarakat bahwa perpustakaan tidak hanya sekedar tempat untuk membaca.

Tapi perpustakaan menjadi tempat untuk mengembangkan kreativitas dengan melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatannya.

"Seperti yang kita laksanakan hari ini pelatihan membuat abon ikan lele, ini salah satu dari rangkaian kegiatan pelatihan yang kita laksanakan bagi petugas pengelola perpustakaan desa dan masyarakat," ujarnya

Dirinya berharap, melalui kegiatan ini dapat memberi dampak bagi peserta pelatihan untuk mengimplementasikan nya menjadi salah satu usaha bagi mereka kedepannya yang memiliki nilai ekonomi.

Sehingga dapat menunjang perekonomian keluarga yang pada tujuan akhirnya dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sebagaimana tujuan dari TPBIS.

Kemudian Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanjab Barat menyebut, bahwa transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan program Prioritas Nasional yang dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.

Baca juga: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanjabbar Gelar Pelatihan Seni Menghias Puding

Transformasi tersebut dapat diwujudkan dalam 4 peran perpustakaan, yaitu:

  1. Perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat kegiatan masyarakat, dan pusat kebudayaan.
  2. Perpustakaan dirancang lebih berdaya guna bagi masyarakat
  3. Perpustakaan menjadi wadah untuk menemukan solusi dari permasalahan kehidupan masyarakat
  4. Perpustakaan memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

Kemudian ia juga menyampaikan bahwa tujuan kebijakan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah untuk:

  1. Meningkatkan literasi informasi berbasis TIK.
  2. Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat
  3. Memperkuat peran dan fungsi perpustakaan, agar tidak hanya sekadar tempat penyimpanan dan peminjaman buku, tapi menjadi
  4. wahana pembelajaran sepanjang hayat dan pemberdayaan masyarakat.

Menurutnya, perpustakaan dirancang untuk memiliki manfaat yang tinggi di masyarakat. Perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan upaya meningkatkan akses kepada masyarakat agar mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

Sehingga terjadi proses belajar yang mendorong kreatifitas dan inovasi agar menjadi produktif, bagi kesejahteraan masyarakat.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanjab Barat Libatkan Masyarakat Pelatihan Membuat Abon Lele
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanjab Barat Libatkan Masyarakat Pelatihan Membuat Abon Lele (Tribunjambi.com/ Sopianto)

Baca juga: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanjabbar Gelar Pelatihan Perizinan UMKM dan Membuat Keletek Udang

Melalui pendekatan inklusif ini perpustakaan mampu menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk memperoleh semangat baru dan solusi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan.

"Harapan saya kegiatan pelatihan kita hari ini dapat mengoptimalkan peran perpustakaan daerah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan peserta mampu untuk mengimplementasikan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.

Ketua Panitia, Ratna Dewi, S.Pt menyampaikan, peserta pelatihan yang digelar di Aula Dinas Perpustakaan berjumlah 30 orang yang terdiri dari Pengelola perpustakaan, Pengelola Taman Baca Masyarakat dan masyarakat Desa Tungkal I, Desa Teluk Sialang , Desa Semau, Desa Sungai Gebar Barat dan Desa Kuala Kahar.

Dirinya menyebut, program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial telah digerakkan oleh perpustakaan nasional, dengan dukungan dari bappenas RI sejak tahun 2018.

"Perpustakaan saat ini telah bertransformasi sebagai pusat belajar masyarakat, menyediakan informasi dan fasilitas belajar yang berperan penting mendorong peningkatan literasi pada masyarakat," ujarnya.

Tujuan dilaksanakan pelatihan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini adalah :
1.Mengoptimalkan peran perpustakaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga kemampuan literasi masyarakat akan meningkat.

2.Memberdayakan masyarakat dalam pengembangan potensi dan kearifan lokal yang ada di daerah untuk meningkatkan kualitas hidup.

3.Mengimplementasikan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial pada perpustakaan daerah, perpustakaan desa dan masyarakat. (Tribunjambi.com/adv/Sopianto)

Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved