HMI Kembali Geruduk Gedung DPRD Provinsi Jambi, Bayu Kecewa Polisi Sebut Olahraga Sore, 2 Masuk RS

Unjuk rasa.

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sempat dicuekin saat unjuk rasa di depan gedung DPRD Provinsi Jambi, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kembali kerudung kantor dewan, Rabu (12/6).

Unjuk rasa jilid dua ini sedikit berbeda dengan aksi yang pertama. Jumlah mahasiswa yang mengikuti aksi lebih banyak dari sebelumnya.

Sebelum mendatangi gedung DPRD para mahasiswa terlebih dahulu menggelar aksi di simpang empat Bank Indonesia sekitar pukul 13.00 WIB.

Kemudian mereka bergerak menuju Gedung DPRD Provinsi Jambi pukul 14.44 WIB.

Aksi tersebut dipimpin Ketua UMUM HMI Jambi dengan tuntutan masih sama dengan sebelumnya.

Massa menduduki gedung DPRD sembari menunggu dewan menemui mereka, dan menanggapi tuntutan.

Massa sempat direspon Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Fadli Sudria yang berjanji akan membawa aspirasi itu ke pemerintah pusat.

“Kami siap menampung dan menyampaikan aspirasi adik adik mahasiswa ini ke DPR RI, “ ujar Fadli.

Baca juga: Unjuk Rasa di DPRD Provinsi Jambi Berujung Ricuh, 2 Mahasiswa Dilarikan ke Rumah Sakit

Baca juga: Unjuk Rasa di Gedung DPRD Provinsi Jambi Ricuh, Mahasiswa Kecewa dengan Pihak Kepolisian

Namun mahasiswa tetap mendesak untuk dapat bertemu secara langsung dengan Ketua DPRD, serta membuat kesepakatan putih hitam.

Aksi mahasiswa tersebut terhalang oleh petugas yang berjaga hingga aksi saling dorong dan lempar tak terhindarkan.

“Kami tetap ingin ketua DPRD yang memberikan tanggapan dan menemui kami, bukan anggota dewan yang lain, “ ujar Korlap disela aksi tersebut.

Kecewa dengan Aparat

Ketua HMI Jambi Bayu Anugra kecewa mengaku sangat kecewa terhadap tindakan kepolisian yang mengamakan unjuk rasa tersebut.

“Saya mewakili dari HMI merasa sangat kecewa dengan pengamanan pihak kepolisian, padahal sudah jelas dalam amanat UU 1945 pasal 30 ayat 4. Namun apa yang terjadi, mereka seakan mengkriminalisasi kami, “ tuturnya.

Kata Bayu, polisi menganggap mereka sebagai penjahat, pelaku kriminalitas sehingga dengan semangat kepada mahasiswa.

“Bahkan dari mereka ada yang semangat menyuarakan bahwa ini merupakan bentuk olahraga sore pihak kepolisian. Kami sangat kecewa sekali,“ sambungnya.

Baca juga: Puluhan Mahasiswa HMI Jambi Unjuk Rasa Di Gedung DPRD Provinsi Jambi

Menurutnya, aksi yang Mahasiswa lakukan ini merupakan perwakilan dari keluhan masyarakat.

Terdapat Tiga Poin utama yang kami bawa diantaranya terkait Tapera, kenaikan UKT, dan juga Meminta Kepolisian untuk membebaskan aktivis yang diamankan di beberapa daerah.

Dua orang Dilarikan ke RS

Pihaknya juga menyampaikan beberapa mahasiswa mengalami luka dan ada yang dilarikan ke rumah sakit.

“Ada dua mahasiswa yang dilarikan ke rumah sakit dan tujuh lainnya luka-luka. Kedua mahasiswa yang dilarikan ke RSUD tersebut merupakan Mahasiswa UIN dan UNH,“ sambungnya.

Da mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk mendidik pihak kepolisian dengan cara mencopot Kepala Kepolisian Daerah dan Resort Kota Jambi.

Terlepas dari itu semua termasuk sikap kepolisian yang menganggap memukul mahasiswa disamakan dengan olahraga sore, pihaknya akan melapor ke Kadiv Propam Polri.

“Dan jelas, kami masih akan melakukan aksi lanjutan lagi, “ tandasnya. (usn)

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Wagub Sani: Nilai Kejujuran Wujudkan Keluarga Berintegritas Anti Korupsi

Baca juga: Unjuk Rasa di DPRD Provinsi Jambi Berujung Ricuh, 2 Mahasiswa Dilarikan ke Rumah Sakit

Baca juga: Viral Guru di Pasir Putih Nekat Adang Bus Gegara Klakson Telolet, Sejumlah Anak Sempat Berjoget

Baca juga: NasDem akan Keluarkan Rekomendasi Pilgub Jambi di Atas 15 Juni