LIPUTAN KHUSUS
Konsep 'Kota Kanal' Percandian Muaro Jambi Bakal Jadi Saingan Venesia Italia, Ada 'Candi Hitam'
Penataan saat ini sudah menyasar ke arah timur. Sudah ada beberapa candi yang sudah dikupas, seperti Candi Kota Mahligai berprogres 50 persen
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kompleks Percandian Muaro Jambi atau yang kini dikenal sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi, bakal memiliki konsep "kota kanal".
Situs peninggalan Buddha yang terluas di Asia Tenggara seluas 3.981 hektare itu akan direvitalisasi, termasuk jaringan kanal/sungai di dalamnya.
Proses revitalisasi telah dimulai sejak 2022 dan masih berlangsung hingga sekarang ini. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi pun menggelontorkan dana besar, yaitu Rp850 miliar pada 2023 dan Rp600 miliar pada 2024.
Direktur Jendral Kebudayaan, Hilmar Farid, mengatakan jika revitalisasi rampung dalam lima tahun ke depan, maka Percandian Muaro Jambi ditargetkan jadi situs yang lebih hebat dari Angkor Wat di Kamboja.
"KCBN MuaraJambi lebih hebat dari Angkor Wat dalam lima tahun ke depan. Dan itu bisa kita pastikan, karena potensinya ada, jadi sama-sama dari semua unsur kita bangun untuk memastikan KCBN Muarajambi menjadi situs terpenting di Asia Tenggara," kata Hilmar saat di acara peletakan batu pertama Museum
Diakuinya situs di KCBN Muaro Jambi ini sebagai tempat pendidikan dalam memperdalam Agama Buddha.
"Jadi orang datang ke sini untuk belajar, memang catatan sejarahnya juga menunjukan begitu bahwa orang datang dari berbagai tempat ke Asia ke sini (Candi Muaro Jambi; red) untuk belajar Bahasa Sankrit, memperdalam agama Buddha dan seterusnya," jelasnya.
Kegiatan revitalisasi KCBN Muara Jambi melalui ekskavasi arkeologi akan terus dilakukan agar pengetahuan masyarakat bisa bertambah.
“Penataan lingkungan saat ini sudah menyasar ke arah timur, sudah ada beberapa candi yang sudah dikupas seperti Candi Kota Mahligai yang saat ini berprogres 50 persen, dan kita pertahanankan tanaman di atas reruntuhan itu. Konsep penataan lingkungannya seperti itu sekarang,” ujarnya.
Jaringan Sungai Perahu Lokal
Sementara itu, untuk jaringan sungai atau kanal juga dilakukan revitalisasi. Namun secara bersamaan, pihaknya sudah membuat perahu berdasarkan pengetahuan tradisional lokal.
"Masyarakat lokal masih menggunakan kanal, ya, untuk kepentingan transportasi. Kita berharap ke depan kanal-kanal ini hidup kembali. Jadi wisatawan bisa berkeliling di wilayah ini menggunakan perahu," ucapnya.
Hilmar mengatakan, dengan begitu, KCBN Muarajambi layaknya kota kanal yang dikenal di benua Eropa, yaitu Venesia.
"Tapi saya menilai ini lebih hebat, karena Venesia luasnya tidak sampai 4.000 hektare, sementara KCBN Muarajambi 4.000 hektare dengan jalinan kanal yang cukup kompleks.
Suasanya juga cukup berbeda. Jadi dimensi nilainya juga akan berbeda, mungkin dari segi spiritualitas juga jauh lebih kuat di sini," tuturnya.
kota kanal
Percandian Muaro Jambi
Candi Muaro Jambi
KCBN Muarajambi
Kabupaten Muarojambi
Buddha
liputan khusus
| Warga 4 Daerah Tolak Pembangunan Stockpile Batu Bara PT SAS di Aur Duri Kota Jambi, Hanya Sejengkal |
|
|---|
| Raffi Tak Jadi Operasi Plastik, Anak di Jambi Kena Stevens-Johnson Syndrome, Virus Tak Masuk Daging |
|
|---|
| Ketua DPRD Kota Jambi Minta Wako Panggil Dokter Puskesmas dan Kadis, Anak Kena Sindrom Langka |
|
|---|
| Ustaz Agus Nyaris Menangis Lihat Kondisi Anak di Jambi Kena Sindrom Langka Kulit Mengelupas |
|
|---|
| Anak di Jambi Kena Sindrom Langka, Kulit Raffi Lepas Jika Tidur di Kasur, Terpaksa Alas Daun Pisang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.