Berita Viral

Viral Calon Pengantin Wanita Tewas Dibunuh Tetangganya, Sempat Bikin Status: Cinta Tak Terbalaskan

Diketahui calon pengantin wanita itu bernama Ratri Pramudita (21) tewas dibunuh tetangganya bernama Kusnan Aminudin (21).

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Viral Calon Pengantin Wanita Tewas Dibunuh Tetangganya, Sempat Bikin Status: Cinta Tak Terbalaskan 

TRIBUNJAMBI.COM - Viral di sosial media calon pengantin wanita dibunuh oleh pria yang merupakan tetangganya sendiri.

Diketahui calon pengantin wanita itu bernama Ratri Pramudita (21) tewas dibunuh tetangganya bernama Kusnan Aminudin (21).

Ya, Kusnan Aminudin menyukai Ratri Pramudita namun cintanya tak terbalaskan.

Menjelang hari pernikahan Ratri, Kusnan pun nekat membunuh wanita tersebut.

Ratri tewas dengan beberapa luka, diantaranya luka besar di leher.

Rupanya di media sosial TikTok pribadinya, Kusnan Aminduin sering membuat postingan galau tentang percintaan.

Baca juga: PLN Tegaskan Listrik di Jambi, Sumsel dan Bengkulu Sudah 100 Persen Pulih

Baca juga: Nikita Willy Minta Maaf Karena Tak Bisa Menyapu: Dari Kecil Pas Mau Diajarin Ibu Saya Sibuk Kerja

Baca juga: Viral Sekelompok Wanita Sedang Asik Makan, Tiba-tiba Bubar Saat Ada yang Digerebek Selingkuh

Dia memang disebut menyukai Ratri namun cintanya tak terbalas.

Di antaranya status Kusnan yakni: "semesta tau kita saling mencintai tapi di lauhul mahfuz nama kita tak saling tertulis untuk hidup bersama"

Berikut fakta-fakta calon pengantin di Pati tewas dihabisi tetangganya: 

1. Kronologi

Seorang pria berinisial Kusnan Aminudin (21) Warga Desa Ronggo, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, membunuh Ratri Pramudita (21) secara sadis, Selasa (4/6/2024).

Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol M Alfan Armin mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara, motif pelaku adalah cemburu lantaran RP hendak menikah dengan lelaki lain.

Dia menyebut, sekira pukul 07.00 WIB, RP (21) yang juga merupakan warga Desa Ronggo, Kecamatan Jaken, datang ke rumah tersangka dengan mengendarai sepeda motor.

Untuk diketahui, menurut informasi yang beredar di media sosial, RP datang ke rumah KA untuk mengambil ponsel.

Alfan mengatakan, mereka berdua sempat berbincang di dalam kamar.

Saat itulah terjadi cekcok karena tersangka marah mendapatkan kabar bahwa korban telah bertunangan dengan pria lain.

"Saat terjadi cekcok, tersangka membenturkan kepala korban ke tembok sebanyak tiga kali hingga korban tidak sadarkan diri. Kemudian korban ditusuk dengan gunting," jelas Alfan.

Tidak cukup sampai di situ, tersangka lalu mengambil pisau dapur dan menggorok leher ke korban.

Sosok Ritra yang dibunuh tetangganya sendiri
Sosok Ritra yang dibunuh tetangganya sendiri (ist)

Sekira pukul 08.00 WIB, ibu tersangka pulang ke rumah dan mengetuk pintu kamar tersangka.

Karena tidak dibukakan dan mencium gelagat mencurigakan, dia kemudian minta tolong kepada warga untuk merayu tersangka membuka pintu kamar.

Namun, tersangka tetap tidak mau membukakan pintu.

Akhirnya warga melapor kepada kepala desa dan diteruskan ke Polsek Jaken.

"Warga sekitar yang mengetahui mendatangi TKP, Kemudian menghubungi petugas Polsek Jaken dan pelaku dapat diamankan setelah personel Polsek Jaken datang ke TKP," jelas dia.

Alfan menuturkan, tim Inafis Sat Reskrim Polresta Pati telah melaksanakan olah TKP di rumah korban dan terduga pelaku.

Tersangka telah ditangkap polisi dan ditahan.

Adapun jasad korban juga sudah dalam proses diautopsi oleh Polda Jateng.

Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut sembari menunggu hasil autopsi.

2. Bantah Pacaran

Ibu korban, Suntari, menyebut bahwa putrinya tidak pernah berpacaran dengan pelaku.

"Mereka tidak pernah pacaran. Cuma teman biasa. Kalau Udin itu tidak pernah pacaran, tapi dia memang suka dengan anak saya. Hanya saja anak saya tidak pernah merespon," kata dia saat ditemui di kediamannya, Desa Ronggo RT 4 RW 2, Kecamatan Jaken, Rabu (5/6/2024).

Menurut Suntari, putrinya mendatangi rumah Udin di RT 5 RW 1 untuk keperluan membayar telepon seluler yang dia pesan.

Putrinya membeli HP lewat Udin dan diminta datang ke rumahnya untuk melakukan pembayaran.

"Anak saya ke rumah Udin mau bayar HP. Katanya sudah ada HP-nya, mau dibayar. Dari jam 7 pagi, sampai jam 9 nggak balik. Saya khawatir lalu saya cari," ungkap Suntari.

Dia mendatangi rumah Udin, tapi pintunya dikunci dari dalam.

Bersama warga, Suntari lalu mendobrak pintu belakang.

"Saat itu posisi Udin di dalam kamar sama anak saya. Saya panggil-panggil, tidak ada jawaban dari anak saya. Malah Udin yang jawab, katanya 'Anakmu dibawa laki-laki lain, tapi motornya dititipkan di sini'," papar dia.

Suntari merasa terpukul, dia syok atas kejadian ini.

Putrinya sudah bertunangan dengan calon suami yang berasal dari Rembang. Mereka bahkan rencananya akan melaksanakan akad nikah pada Senin (10/6/2024) besok.

Suntari menuntut Udin dihukum mati untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa putrinya.

Adapun jasad putrinya sudah dimakamkan pada Selasa (4/6/2024) malam setelah diautopsi.

3. Pelaku dalam kondisi mabuk

Setelah memmbunuh RP, KA berada dalam kamar.

Tak lama ibu pelaku pulang ke rumah dan mengetuk pintu kamar tersangka. Karena tak dibukakan dan mencium gelagat mencurigakan, sang ibu pun meminta tolong pada warga untuk merayu KA agar mau membukakan pintu kamar.

Namun KA tetap menolak dan warga pun melapor ke kepala desa lalu diteruskan ke Polsek Jaken.

"Tersangka langsung diringkus di kamarnya tanpa perlawanan. Kami gelandang ke Satreskrim Polresta Pati untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Alfan.

Sementara itu jenazah korban yang ditemukan tergeletak di kamar pelaku langsung dievakuasi ke RSUD RAA Soewondo Pati untuk diotopsi oleh tim Biddokkes Polda Jateng.

"Ada luka bekas tusukan dan gorokan di leher korban. Barang bukti pisau dan gunting serta lainnya sudah diamankan," ujar Alfan.

Saat diperisa, KA mengaku sudah cukup lama menjalin asmara dengan korban.

Namun ia sakit hati saat tahu korban bertunangan dengan pria lain.

"Pengakuannya tersangka sudah lama berpacaran dengan korban. Motif tersangka kesal karena tidak terima korban bertunangan dengan laki-laki lain dan bahkan sebentar lagi akan menikah," pungkas Alfan.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved