Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Ternyata Rumah Pegi Setiawan Dekat dengan TKP Pembunuhan Vina Cirebon

Rumah Pegi Setiawan alias Perong ternyata dekat dengan lahan kosong TKP pembunuhan Vina Cirebon delapan tahun silam.

Editor: Suci Rahayu PK
Ist
Jarak rumah Pegi Setiawan alias Perong ternyata tidak jauh dengan TKP Pembunuhan Vina dan Eky 

Pembunuhan Vina Cirebon

TRIBUNJAMBI.COM - Rumah Pegi Setiawan alias Perong ternyata dekat dengan lahan kosong TKP pembunuhan Vina Cirebon delapan tahun silam.

Sebagaimana diketahui, Vina Eky dianiaya di sebuah lahan kosong belakang bangunan showroom mobil di seberang SMP Negeri 11 Jalan Perjuangan Majasem, Kampung Situgangga, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Sementara itu, alamat rumah Pegi di data DPO tercatat berada di Desa Banjarwangung, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Namun belakangan diketahui jika alamat asli Pegi berada di Desa Kepompongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Alamat tersebut jika dilihat melalui Google Maps berlokasi cukup dekat dengan lahan kosong TKP kasus Vina Cirebon.

Antara TKP dan rumah Pegi hanya berjarak 450 meter.

Sementara jarak dari rumah Pegi ke Jembatan Talun, tempat ditemukannya Vina dan Eky hanya sekitar 400 meter.

Baca juga: Kejanggalan Penangkapan Pegi Setiawan Terduga Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon, Ciri-ciri Berbeda

Baca juga: Lawan Bobby Nasution di Pilgub Sumut, PDIP Pertimbangkan Usung Ahok

Jika dilihat dari Google Maps, terlihat rumah Pegi jadi satu-satunya hunian yang ada di tengah pepohonan.

Dari jalan desa di arah depan, akses menuju rumah Pegi hanya bisa melewati jalan setapak.

Luas jalan pun hanya dapat dilalui oleh satu sepeda motor di mana kanan kirinya merupakan perkebunan.

Apabila menggunakan jalan bagian belakang, jalur tersebut akan menghubungkan Blok Simaja dengan Gang Seroja jalan Majasem di samping SMPN 11 kota Cirebon, Jawa Barat.

Diduga jalan tersebut jadi akses Pegi untuk menuju lokasi warung Nining yakni tempat yang digunakan untuk nongkrong para terpidana.

Di sana juga terdapat tanah kosong yang dijadikan tempat eksekusi pemerkosaan terhadap Vina dan penganiayaan Eky.

Berdasarkan berkas putusan Rifaldy dkk, para terpidana sempat mengobrol sambil minum-minum wi Warung Ibu Nining.

Namun pada malam kejadian itu, Pegi dan para terpidana tidak melewati jalan setapak tersebut melainkan Jalan Raya Majasem.

Merasa Jadi Tumbal

Kartini (48) tak kuasa menahan haru saat bertemu anaknya, Pegi Setiawan, Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina yang ditangkap oleh Polda Jabar.

Anaknya diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki pada tahun 2016.

Pertemuan tersebut terjadi di Polda Jabar sehari setelah Pegi ditangkap pada Selasa (21/5/2024) malam di Bandung, Jawa Barat.

Dalam momen tersebut, Kartini memberikan pesan penguatan kepada Pegi agar tetap teguh dalam pendirian.

"Ya, kemarin saya mengunjungi anak kandung saya Pegi Setiawan setelah mendapat kabar dari Ibu Yanti (majikan sekaligus kuasa hukum Pegi) bahwa anak saya ditangkap polisi," ujar Kartini saat diwawancarai di kantor kuasa hukum Pegi di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Kamis (23/5/2024) petang.

Baca juga: Viral Driver Ojol Antar Makanan Pakai Sepeda, Langsung Dibelikan Motor Oleh TikTokers

Baca juga: Update Kebakaran Kilang Pertamina Balikpapan, Pukul 07.30 Wita Api Sudah Padam

Kartini, istri dari Rudi (55), mengingatkan Pegi untuk selalu berkata jujur sesuai dengan apa yang dialaminya.

"Jika memang kamu tidak melakukan perbuatan itu, walaupun dipaksa untuk mengaku, jangan sampai mengatakan iya."

"Meskipun wajahmu sampai bonyok atau bahkan sampai mati," ucapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Pegi juga mengucapkan permintaan maaf yang mendalam kepada Kartini, mengungkapkan ketakutannya akan kemungkinan pertemuan terakhir mereka.

"Pegi minta maaf kalau pertemuan ini yang terakhir."

"Pegi minta maaf ke Mamah dan Bapak," ujar Pegi, sebagaimana dituturkan oleh Kartini.

Pegi merasa dirinya hanya menjadi korban dari kepentingan pihak-pihak tertentu.

"Biarin Pegi jadi tumbal orang-orang penting, pejabat. Pegi kan tidak melakukan apa-apa.

Seandainya jika Pegi mati pun, Pegi mati syahid," kata Pegi kepada Kartini.

Kartini juga menegaskan, bahwa saat peristiwa tragis pembunuhan Eki dan Vina terjadi pada tahun 2016, Pegi tidak berada di Cirebon.

"Pada 27 Agustus 2016, Pegi sudah bekerja di Bandung menjadi kuli bangunan, dan saat kejadian itu terjadi, Pegi tidak ada di Cirebon," ujarnya.

Menurut Kartini, Pegi mulai bekerja di Bandung tiga bulan sebelum kasus pembunuhan tersebut terjadi dan baru kembali ke Cirebon empat bulan kemudian, tepatnya pada bulan Desember 2016.

 

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Lawan Bobby Nasution di Pilgub Sumut, PDIP Pertimbangkan Usung Ahok

Baca juga: Viral Siswi SD di Sumbar Tewas Dibakar Teman saat Bakar Sampah di Sekolah, Keluarga Tuntut Keadilan

Baca juga: Viral Istri Setahun Tak Diberi Nafkah Batin Tetiba Diceraikan, Ternyata Suami Penyuka Sesama Jenis

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved