Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Pesan Pegi Perong Terduga Pembunuh Vina Cirebon: Ikhlas jadi Tumbal Anak Orang Berpangkat
Ini pesan Pegi Setiawan, terduga pelaku pembunuhan Vina Cirebon, ke sang ibu Kartini, saat dijenguk di Mapolda Jawa Barat.
Widyaningsih menunjukkan laporan polisi yang menurutnya janggal dan tak sesuai fakta.
Pasalnya, Rivaldi diminta mengaku atas nama Andika.
Baca juga: Jadwal Bus Jambi - Lampung Sabtu, 25 Mei 2024: Harga Tiket Bus Gumarang Jaya Rp 475.000 Executive
Baca juga: Prediksi Skor Venezia vs Palermo, Jay Idzes Siap Tampil Kembali, Kick off 01.30 WIB
Ia dituduh berperan sebagai eksekutor pembunuhan Vina dan Eki. Bahkan, Rivaldi diminta menandatangani BAP yang tak pernah dilakukannya.
"Pernah dilaporkan bahwa Rivaldi itu ikut dalam 11 (pelaku) laporan, adanya Andika. Sedangkan Andika itu bukan Rivaldi. Andika di situ jelas dengan umur 23 tahun alamat Banjarwanungan, Mundu. Sedangkan Rivaldi Aditya Wardana alias Ucil itu umur 21 tahun alamatnya di Pamengkang," ujar Widyaningsih seperti dilansir Kompas TV pada Rabu (22/5/2024).
Pada saat itu, Rivaldi tersandung kasus penganiayaan dan membawa senjata tajam tanpa izin di kawasan Grage.
Namun, kata Widyaningsih, polisi malah menangkap Rivaldi lantaran dituduh terlibat dalam kasus pembunuhan Vina.
Di kantor polisi, ketujuh pelaku yang lebih dulu ditangkap itu mengaku tak kenal dengan Rivaldi kepada penyidik.
Begitu pula juga dengan Rivaldi yang tak mengenal ketujuh pelaku.
Polisi menuding Rivaldi bernama asli Andika, yang merupakan salah satu sosok pelaku pembunuhan Vina.
"Dia bukan Andika, jadi disuruh seolah-olah Andika. Mengenai tanda tangan di BAP dari awal pun dia tidak mengakui tanda tangan dia, karena dia dipaksa sampai babak belur pun dia tidak mau tanda tangan," kata Widyaningsih pada Rabu.
Isi putusan persidangan
Namun, isi putusan pengadilan mengatakan hal sebaliknya.
Dalam isi putusan tersebut, Rivaldy Aditya Wardana alias Andika, bersama 10 pelaku lainnya terlibat dalam pembunuhan Vina.
Rivaldy disebut-sebut ikut nongkrong bersama Eko Ramadhani, Hadi Saputra, Eka Sandy, Jaya, Supriyanto, Sudirman, Saka Tatal, Andi, Dani dan Pegi sesaat sebelum kejadian pembunuhan.
Andi kemudian menyampaikan bahwa memiliki masalah dengan Geng XTC dan meminta bantuan geng motor Monraker.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.