Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

LENGKAP, Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon dan Pacar Berdasarkan Fakta Persidangan di Pengadilan

Putusan sidang pengadilan negeri cirebon, yang mengungkap fakta persidangan kronologi pembunuhan Vina dan pacarnya oleh geng motor perong

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
Kompas via Motorplus
Ilustrasi Geng Motor. Vina dan kekasihnya tewas di tangan geng motor 8 tahun silam. 3 orang masih buron. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebanyak 8 dari 11 pelaku pembunuhan berencana terhadap Vina dan Eki di Cirebon, Jawa Barat telah divonis bersalah.

Hakim menjatuhkan vonis hukuman seumur hidup, pada Mei 2017 yang lalu, lebih rendah dari tuntutan jaksa yakni pidana mati.

Sementara 3 orang pelaku hingga kini masih belum ditangkap, yang justru dianggap keluarga korban Vina sebagai otak pembunuhan itu.

Para pelaku ini merupakan geng motor. Berdasarkan putusan pengadilan disebutkan, Pegi alias Perong, Eko Ramadani, dan kawan-kawannya saat itu nongkrong di depan SMPN 11, Jalan Perjuangan Majasem, Cirebon.

Mereka mau mencari kelompok geng motor XTC. Sekitar pukul 21.00 WIB, Muhamad Rizky Rudiana yang sedang membonceng Vina menggunakan jaket bertuliskan XTC dengan sepeda motor Yamaha Xeon warna Hijau Kuning hendak pulang ke rumahnya.

Mereka datang dari arah Taman Kota Cirebon, lalu melintas di depan SPMN 11 Cirebon menuju ke arah Sumber.

Marliyana (kiri) dan Vina semasa hidup (kanan). Pengusutan kasus kematian Vina dan kekasih kini ramai lagi dibicarakan setelah 8 tahun berlalu
Marliyana (kiri) dan Vina semasa hidup (kanan). Pengusutan kasus kematian Vina dan kekasih kini ramai lagi dibicarakan setelah 8 tahun berlalu (KOLASE TRIBUN JAMBI)

Baca juga: Sosok Perong Warga Banjarwangun DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Perong kemudian melempari Risky alias Eki dan Vina menggunakan batu, mengenai spakboar sepeda motor yang dikendarai korban.

Namun Eki dan Vina bisa dapat melarikan diri, melaju kencang untuk menjauhi kelompok tersebut.

Para pelaku dengan mengendarai sepeda motor mengejar. Ada yang saat itu membawa bambu, batu, samurai Panjang, dan samurai pendek yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Setibanya di depan MAN 2 Cirebon, yang jaraknya 50 meter dari SMPN 11 Kota Cirebon, sepeda motor Eki dipepet Eko Ramadhani.

Dia kemudian memukul Eki menggunakan bambu, yang mengenai helm.

Dia terus memacu sepeda motornya menuju ke arah Talun Kabupaten Cirebon.

Para pelaku terus mengejar korbannya dengan mengendarai tujuh sepeda motor.

Saat tiba di sekitar tanjakan jembatan layang Tol Desa Kepongpongan, Kabupaten Cirebon, sepeda motor Eki yang berboncengan dengan Vina itu langsung dipepet oleh sepeda motor Eko alias Koplak.

Dia menendang sepeda itu hingga akhirnya pasangan kekasih tersebut jatuh.

Eko memukul menggunakan bambu dua kali mengenai bahu kanan dan juga punggung Eki.

Tatal memukul mengenai muka bagian kanan korban Eki. Andi memukul dengan tangan kosong sebanyak 5 kali ke bagian wajah Eki sebelah kiri.

Hadi Saputra memukul dengan tangan kosong 1 kali mengenai dada, Eka memukul bagian pipi sebelah kiri pakai tangan sebanyak 2 kali.

Sedangkan Jaya alias Kliwon memukul Eki dengan tangan kosong 1 kali yang mengenai wajah. Surpiyanti memukul pakai tangan kosong 2 kali mengenai bagian dada.

Adapun Sudirman memukul dengan tangan kosong 1 kali mengenai muka
Eki.

Dani memukul dengan menggunakan kayu mengenai bagian rahang belakang sebelah kanan.

Rivaldi memukul Korban dengan menggunakan kayu bambu mengenai leher belakang sebelah kiri sebanyak dua kali, dan menggunakan batu pada bagian kepala.

Sementara Egi alias Perong memukul Eki dengan tangan kosong sebanyak 2 kali.

Tindakan pengeroyokan itu membuat Eki menjadi tidak berdaya.

Sementara Vina dipukul oleh Hadi Saputra menggunakan bambu ukuran 50 Cm mengenai pundak.

Perong dan Dani memukul dengan tangan kosong ke arah tubuh Vina.

Selanjutnya Eki dan Vina dibawa menggunakan sepeda motor menuju ke lahan kosong di belakang bangunan Showroom mobil, yang berada di seberang SMP Negeri 11, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

setelah sampai di lokasi, Eki kembali dipukuli. Hadi dengan tangan kosong di bagian leher belakang sebelah kiri 1 kali, Eka memukul dengan tangan kosong 2 kali ke pundak, Jaya memukul dengan tangan kosong mengenai pipi kiri 1 kali.

Selanjunya Supriyanto memukul dengan tangan kosong mengenai muka sebanyak 2 kali, Sudirman memukul dengan tangan kosong 6 kali ke kepala dan wajah.

Selanjutnya ivaldi memukul dengan menggunakan kayu bambu di bagian leher sebelah kiri.

Eko alias Koplak memukul di bagian kepala dengan menggunakan bambu 1 kali, dan di bagian Pundak kanan serta dada sebanyak 2 kali.

Andi memukul di bagian muka, Saka Tatal memukul bagian muka sebanyak 1 kali. Setelah itu Rivaldi menusuk dada sebelah kanan 1 kali dengan menggunakan samurai ukuran Panjang, dan memukul dengan batu ke kepala Eki 1 kali.

Selanjutnya Pegi alias memukul dan menyabetkan samurai pendek berbentuk pipa ke tubuh Eki. Dani menusuk dengan menggunakan samurai ukuran pendek ke bagian perut sebelah kiri 1 kali.

Akhirnya Eki meninggal dunia di tempat.

Sementara Korban Vina dipukul oleh Rivaldi dengan tangan kosong mengenai pipi sebelas kanan.

Pegi alias Perong memukul dengan menggunakan tangan kosong mengenai hidung sampai mengeluarkan darah, Andi memukul dengan menggunakan tangan kosong mengenai kepala bagian belakang sehingga Vina tidak sadar.

Dalam keadaan tidak sadar kemudian diangkat oleh Rivaldi, Andi, dan Perong ke dekat Eki. Lalu dalam keadaan terlentang baju Vina dibuka oleh Andi, dan ditutup mulutnya.

Mereka melakukan pemerkosaan secara bergiliran ke korban yang sedang pingsan.

Setelah digilir, Rivaldi menyabetkan samurai mengenai kepala bagian belakang Vina.

Andi menyabetkan pedang samurai dibagian kaki sebelah kiri Vina sebanyak dua kali.

Andi melanjutkan dengan memukul menggunakan batu besar yang mengenai bagian kaki kanan.

Komplotan geng motor itu kemudian membawa Rizky dan Vina menuju Fly Over Desa Kepongpongan Kabupaten Cirebon.

Rizky dibawa dengan diapit oleh Dani dan Andi, menggunakan sepeda motor milik Rizky.

Korban Vina setelah dipakaikan kembali bajunya yang dalam keadaan tidak berdaya, dibawa dengan diapit Perong dan Rivaldi, naik sepeda motor Perong.

Eko Ramadhani mengikuti dari belakang dengan menggunakan sepeda motor miliknya sendiri.

Sesampainya di Fly Over, posisi Rizky dibuat telungkup di pembatas tengah jalan.

Korban Vina dibuat dengan posisi terlentang di pembatas tengah jalan.

Sepeda motor milik Rizky disimpan di pembatas tengah jalan sehingga seolah-olah telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang menimpa mereka.

Para pelaku meninggalkan keduanya di sana. Seorang di antara pelaku itu kemudian melaporkan terjadi kecelakaan tunggal. (*)

Baca juga: Ayah Eki Buka Suara Kasus Pembunuhan Anaknya dan Vina Cirebon, Sambil Terisak: Saya Tidak Diam

Baca juga: Polda Metro Jaya Siap Bantu Cari dan Tangkap DPO Kasus Pembunuhan Vina, Dikabarkan Ada di Jakarta

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved