Pemuda Katolik Soroti Draft RUU Penyiaran: Penyusunannya Mesti Partisipatif dan Deliberatif
Pemuda Katolik Soroti Draft RUU Penyiaran dan meminta Penyusunannya Mesti Partisipatif dan Deliberatif
"Jangan lupa, berkat kerja keras pers, kerja-kerja baik parlemen juga dapat diketahui publik. Skandal yang merugikan anggaran negara pun dapat diketahui publik sehingga bisa menjadi pembelajaran bersama. Pers adalah bagian dari rakyat, yang berhak menjalankan fungsi check and balance," sambungnya.
Untuk itu, Gusma berharap penataan kewenangan dalam RUU ini tidak menimbulkan tumpang tindih antar lembaga. Dibutuhkan keterlibatan banyak lembaga dalam memproses RUU tersebut.
"Konstruksi tata kelola pers Indonesia harus dibangun dalam pola kerja kolaboratif, partisipatif, transparan, dan akuntabel. Pers sebagai pilar keempat demokrasi harus tetap kuat dan independen, namun bebas dari pengaruh dan kepentingan kelompok tertentu," tuntas Dia.
Dorong Jurnalisme Konstruktif Dalam Revisi RUU Penyiaran
Diskursus terkait draft RUU Penyiaran tengah menjadi perbincangan khalayak ramai.
Substansi yang hendak diatur dalam regulasi ini dikhawatirkan mengganggu mekanisme jurnalisme yang berjalan sejauh ini.
Ketua Umum PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma berpendapat bahwa proses kerja penyusunan RUU ini harus partisipatif dan deliberatif.
"Semestinya proses perumusan regulasi ini melibatkan banyak pihak dan adaptif terhadap beragam perspektif, sebab substansi yang kini beredar di publik relatif memuat pengaturan yang destruktif," kata Gusma.
Gusma berpendapat bahwasannya negara tidak boleh terlalu mengatur bahkan melarang genre jurnalisme yang kini berkembang.
"Negara tidak perlu melarang genre jurnalistik apapun, misalnya jurnalisme investigatif yang diperbincangkan orang banyak. Era pasca reformasi adalah momentum penguatan karya jurnalistik, segala bentuk pengekangan adalah pengingkaran atas perjuangan para reformis", ujar Gusma.
Selain itu, Gusma berharap bahwa mekanisme jurnalisme di Indonesia semakin bersih dari bias-bias subjektif.
"Karya jurnalistik kita harus bebas nilai dan secara mutu bebas dari tekanan maupun orderan pihak tertentu. Peran Dewan Pers perlu diperkuat sehingga karya jurnalisme yang dikonsumsi publik memiliki kualitas yang mumpuni dan mencerdaskan", jelas Gusma.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Update Sore Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini Jumat 17 Mei 2024
Baca juga: Menanti TarianTerakhir Romelu Lukaku di AS Roma sebelum Kembali ke Chelsea
Baca juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, Sagittarius Sabtu, 18 Mei 2024: Cinta, Karir, Keuangan, Kesehatan
Baca juga: Joselu dalam Ketidakpastian, Bagaimana Keputusan Real Madrid?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.