Berita Viral

Viral Murid TK Numpang Belajar di Rumah Warga Gegara Gedung Sekolah Diambil Alih Warga

Tak ingin kegiatan belajar terhenti, para guru dan murid akhirnya menumpang ke rumah warga untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Viral Murid TK Numpang Belajar di Rumah Warga Gegara Gedung Sekolah Diambil Alih Warga 

TRIBUNJAMBI.COM - Viral di sosial media para murid TK terpaksa menumpang belajar di rumah warga.

Ya, gedung sekolah TK Dharma Wanita Desa Sawaan Lor, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur itu diklaim seorang warga.

Warga tersebut mengklaim jika lahan tersebut miliknya.

Kini bangunan TK itu ditutup dengan tulisan dijual.

Tak ingin kegiatan belajar terhenti, para guru dan murid akhirnya menumpang ke rumah warga untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.

Diungkapkan Kepala Sekolah TK Dharma Wanita Sawaran Lor, Maria Ulfa jika para murid tak bisa berkegiatan di sekolah sejak November 2023.

Baca juga: Asal-usul Harta Sandra Dewi Diperiksa Kejagung Buntut Kasus Korupsi Harvey Moeis

Baca juga: Viral Isi Chat Pelaku Pembunuhan Vina di Cirebon, Rupanya Sudah Direncanakan Saat Konvoi

Baca juga: Viral Kucing Hilang Ditemukan, Pemilik Gelar Syukuran

"Sebenarnya sejak 2019 sudah berpolemik bahkan berkali-kali TK ditutup.

Seorang warga yang nge-klaim jika itu (bangunan) tanah ibunya dulu (warisan)," ujar Maria ketika dikonfirmasi, Selasa (14/5/2024).

Maria mengaku, dirinya sebagai kepala sekolah tak bisa berbuat banyak atas polemik tersebut.

Dirinya hanya mengupayakan tetap memberikan kegiatan mengajar kepada peserta didik.

Di rumah warga tersebut, para murid berjumlah 23 orang melakukan kegiatan belajar seadanya, tanpa fasilitas lengkap seperti di sekolah.

"Yang saya pikirkan bagaimana kini anak-anak tetap bisa belajar," ungkapnya.

Terakhir, Maria berharap polemik tersebut segera berakhir dan kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa kembali berjalan.

Viral Murid TK Numpang Belajar di Rumah Warga
Viral Murid TK Numpang Belajar di Rumah Warga (ist)

Sementara itu, Kepala Desa Sawaran Lor, Didik Hermanto, mengatakan, tanah dan bangunan TK tersebut merupakan aset pemerintah desa, tetapi masih berdokumen letter C dan belum sertifikat.

Perihal polemik yang terjadi, Pemdes Sawaran Lor tengah mengupayakan koordinasi.

"Saat ini sedang diurus di kecamatan katanya 6 bulan (agar nanti bersertifikat). Semoga segera ada solusi," ucap Didik.

Berita Lainnya: Viral Bocah Depresi hingga Jadi ODGJ Gegara HP Dijual Ibu

Viral seorang bocah bernama Arya (13) mengalami depresei di usianya masih remaja.

Ya, bocah asal Jawa Barat itu depresi hingga jadi ODGJ karena HP yang ia beli dijual oleh sang iobu.

Tak hanya HP, Arya juga depresei karena sepeda miliknya ikut dijual.

Gegara depresei akhirnya Arya putus sekolah karena sering ngamuk dan merusak barang-barang.

Kisah Arya ini pun langsung viral di sosial media.

Ramainya kabar tersebtu membuar aktivis Pratiwi Noviyanthi mendatangi rumah Arya di Kota Cirebon untuk memberikan bantuan.

Kala didatangi Pratiwi Noviyanthi alias Novi, ibunda Arya, Siti Anita menyambut hangat.

Terlihat Arya ketakutan namun tetap berani menjawab pertanyaan Novi.

"Adek Arya umur berapa?" tanya Pratiwi Noviyanthi dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Novi, Selasa (14/5/2024).

"12 tahun," kata Arya.

"12 Mei nanti umur 13 tahun," timpal sang ibu, Siti Anita.

"Udah putus sekolah?" tanya Novi lagi.

"Udah lama enggak sekolah hampir satu tahun. Kelas 6 baru dua bulan, terus ngamuk-ngamuk, enggak pernah sekolah lagi," ungkap Siti Anita.

Penasaran, Novi pun bertanya soal penyebab Arya bertingkah bak ODGJ.

Ternyata awalnya gara-gara ibunda Arya menjual HP Arya guna memenuhi kebutuhan hidup.

"Awal mulanya ngamuk enggak tahu kenapa. Memang ekonomi saya turun. Kan dia (Arya) punya HP, terus saya jual buat makan karena saya anaknya tiga," ungkap Siti Anita.

"Dia beli HP sendiri?" tanya Novi.

"Dia waktu puasa dia ngomprokin (bangunin sahur lalu dapat upah dari warga), terus dapat uang dan minta beli HP, saya beliin. Cuma karena saya butuh jadi saya jual (HP Arya)," pungkas Siti Anita.

"Tapi ibu ngomong enggak sama anaknya?" tanya Novi lagi.

"Saya izin, katanya 'enggak apa-apa'. Tapi pas udah dijual anaknya melamun. Dia anaknya tertutup, apa-apa dipendam sendiri, jadi dia di sekolah melamun, enggak mau gaul sama teman," ujar Siti Anita.

Setelah insiden jual HP itu, sikap Arya perlahan berubah.

Biasa ceria, Arya mendadak sering melamun dan ogah diajak main oleh teman-temannya.

"Saya dipanggil ke sekolah. Kata guru Arya menyendiri. Kata saya barangkali ada yang bully di sekolah. Saya tanya temannya di sekolah, katanya enggak ada," kata Siti Anita.

"Ibu nanya enggak ke dia (Arya) dari hati ke hati?" tanya Novi.

"Salahnya saya enggak nanya ke dia (soal perasaan). Saya kirain anaknya nakal, segala-gala dirusak dari lemari, pintu dibanting. Tapi dia enggak cerita 'mamah HP-nya beli lagi', dia enggak ngomong. Kalau ngomong mungkin saya usahakan saya beliin lagi," ujar Siti Anita.

Melihat kondisi sang putra yang depresi, Siti Anita pun berusaha menghiburnya.

Para warga pun kabarnya sudah berusaha memberikan Arya ponsel agar ia pulih.

Namun sayang, kondisi Arya tak kunjung membaik.

"HP-nya udah digantiin tapi masih?" tanya Novi.

"Iya masih belum sembuh, masih enggak fokus, ditanyain kadang nyambung kadang enggak. Saya ada di sampingnya, tapi katanya cari mama padahal saya ada di sini. Udah kabur banyak, kabur paling jauh ke Kuningan. Berusaha kabur lagi," ungkap.

Sosok Arya Sebelum Depresi Mengagumkan

Guna menyembuhkan penyakit Arya, Siti Anita mengaku sudah mengajak sang putra sulung berobat ke rumah sakit.

Arya bahkan sudah dua kali dirukiyah.

Tapi hasilnya nihil, Arya hingga kini masih sering mengamuk bahkan kabur hingga ke Kuningan.

Melihat kondisi sang putra yang memprihatinkan, Siti Anita cuma bisa termenung.

Siti Anita mengaku rindu akan sosok Arya yang dulu yang ia kagumi.

Diakui Siti Anita, Arya sebelum depresi adalah sosok anak sholeh dan penurut.

"Biasanya anak itu (Arya) tuh nurut, enggak pernah marah-marah, enggak pernah ngamuk. Anaknya rajin sholat di masjid waktu masih sehat," ungkap Siti Anita.

Bahkan diungkap Siti Anita, Arya rajin mengaji dan hafal beberapa surat Al Quran.

Karenanya saat kini mengamuk, Arya sering melantunkan ayat-ayat suci Al Quran secara tak sadar.

"Dia kalau habis maghrib mengaji ke tetangga sebelah. Dia rutin sampai menginjak kelas 6. Dia hujan-hujanan, bawa payung juga ngaji dia. Surat Al Quran juga dia hafal," ujar Siti Anita.

Dapat Bantuan

Pasca-kisah Arya viral, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon mendatangi rumah Arya.

Saat didatangi Disdik Kota Cirebon, Arya sempat meronta dan mengamuk.

Termasuk kala diajak pegawai Disdik Kota Cirebon untuk berkeliling, Arya malah marah-marah.

Alhasil Arya pun tak jadi dibawa Disdik Kota Cirebon.

Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih mengurai hasil pertemuannya dengan ibunda Arya.

Didapatkan hasil ternyata Arya membeli HP dan sepeda dari hasil tabungannya.

Terkait dengan kondisi Arya yang kini depresi, Disdik Kota Cirebon enggan menyalahkan ibunda Arya.

"Kami juga tidak bisa menyalahkan ibunya pada akhirnya. Hanya mungkin kesedihan si anak (Arya) ini tidak bisa diluapkan. Karena Arya termasuk orang pendiam," pungkas Ade Cahyaningsih dikutip dari Tribun Cirebon.

Guna meringankan beban keluarga Siti Anita, Disdik Kota Cirebon pun memberikan bantuan.

Yakni berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP), PIP hingga Program Keluarga Harapan untuk keluarga Arya.

Pihak Disdik Kota Cirebon masih meyakini Arya bisa sembuh seperti sedia kala jika melakukan terapi mental.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved