Tewas dalam Kecelakaan Bus, 2 Siswa SMK Lingga Kencana Jadi Kuli demi Bisa Ikut Acara Perpisahan
Dua korban tewas, Mahesya Putra dan Dimas Aditya, siswa SMK Lingga Kencana bahkan rela bekerja demi bisa membayar iuran acara perpisahan itu.
TRIBUNJAMBI.COM - Di balik kecelakaan bus di Subang yang menewaskan 11 orang, terdapat antusiasme siswa SMK Lingga Kencana dalam mengikuti acara perpisahan berujung maut itu.
Dua korban tewas, Mahesya Putra dan Dimas Aditya, siswa SMK Lingga Kencana bahkan rela bekerja demi bisa membayar iuran acara perpisahan itu.
Rumah mereka hanya berjarak sekira 50 meter di Jalan Parung Bingung, Kecamatan Pancoranmas, Depok.
Sebelum tewas kecelakaan, Dimas dan Mahesya begitu antusias mengikuti acara perpisahan sekolahnya.
Keduanya rela menjadi kuli pasir demi membayar acara perpisahan Rp 800 ribu.
"Dia (Dimas) tuh jadi kuli pasir sama temannya (Mahesya)."
"Dia tuh juga cari uang jajan apa saja sama buat nambahin berangat ke acara wisuda di Bandung," kata Mariah, Bibi Dimas, dilansir TribunnewsDepok.com.
Semasa hidup, Dimas dikenal sebagai pribadi yang baik.
Ia merupakan anak ketiga, tapi berbeda ayah dari dua kakaknya.
Di usianya yang masih belia, Dimas harus menggantikan perang sang ayah yang telah meninggal empat tahun lalu.
Ia pun ingin segera lulus dan bekerja untuk membantu adik-adiknya yang masih kecil.
Dia juga berkeinginan untuk kuliah sambil bekerja.
"Dimas pengen sekolah yang benar, ia ingin lulus terus kerja karena masih punya dua adik yang kecil-kecil," ungkap Mariah.
Selain Dimas, kecelakaan maut itu juga merenggut nyawa temannya, Mahesya.
Sama seperti Dimas, Mahesya juga dikenal sebagai pribadi yang baik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.