Perjalanan Membangun Desa Digital dalam Industri Kelapa Sawit

Desa Karya Harapan Mukti, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo telah memulai program digitalisasi desa.

Editor: Nurlailis
Ist
Perjalanan Membangun Desa Digital dalam Industri Kelapa Sawit 

TRIBUNJAMBI.COM, Bungo - Teknologi bergerak sangat cepat. Sementara itu, adaptasi teknologi tidak secepat perkembangan teknologi itu sendiri.

Pada industri kelapa sawit, hal ini juga terjadi. Teknologi telah dikembangkan, lalu bagaimana memulai implementasinya.

Desa adalah tempat terbaik untuk memulai implementasi teknologi digital pada industri kelapa sawit di Indonesia, terutama pada perkebunan sawit rakyat.

Desa Karya Harapan Mukti, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo telah memulai program digitalisasi desa.

Bekerjasama dengan perusahaan rintisan teknologi yang fokus pada industri kelapa sawit, SawitPRO, desa tersebut mencoba memberikan solusi digital untuk pengembangan usaha petani kelapa sawit dan sektor koperasi dan UMKM yang mendukungnya.

Program yang bertajuk Desa Digital ini mencoba meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani kelapa sawit dengan manajemen yang lebih baik serta dukungan UMKM pada desa tersebut.

Datuk Rio (Kepala Desa) Karya Harapan Mukti, Iwan Hermawan, berharap petani dapat lebih sukses dengan program digitalisasi.

Pasalnya, Program Desa Digital yang bertajuk “Inovasi Industri Sawit Dimulai dari Desa” ini tidak hanya memberikan akses terhadap kebutuhan manajerial petani, tetapi juga memberikan edukasi yang dapat meningkatkan pengetahuan tentang budidaya kelapa sawit.

“Impian kami, toko sembako dan kebutuhan petani mampu diakses pada aplikasi sehingga memudahkan petani untuk mendapatkan kebutuhan tersebut,” jelasnya.

Perjalanan Membangun Desa Digital dalam Industri Kelapa Sawit
Perjalanan Membangun Desa Digital dalam Industri Kelapa Sawit (Ist)

“Mau tidak mau, suka tidak suka, digitalisasi akan terjadi,” ungkap Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Karya Mukti, Riswanto.

Artinya, pilihannya hanyalah menjadi pionir dalam proses digitalisasi atau menjadi pengikut yang suatu saat akan mendapatkan manfaat yang sama; namun tertinggal.

Riswanto mengatakan bahwa segala sesuatu, nantinya, akan melalui proses digital.

Koperasi, akan memenuhi semua kebutuhan petani yang kini bisa diakses melalui aplikasi Petani SawitPRO.

“Petani tidak perlu lagi bertanya kepada koperasi tentang harga, cukup melihat aplikasi,” ungkapnya.

Dengan berbelanja ke koperasi, petani juga akan mendapatkan keuntungan lebih karena sebagian besar petani adalah anggota koperasi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved