Berita Jambi
Ketika Orang Rimba di Jambi Minta Dukungan Pengembangan Ekonomi Hijau
Orang Rimba merupakan masyarakat berburu dan meramu. Namun tekanan terhadap hutan menjadikan komunitas ini, menghadapi kesulitan pangan. Ditambah den
TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa-peristiwa ekologis yang terjadi di banyak belahan dunia, semakin membuka mata kita bahwa perubahan iklim nyata adanya. Dampak-dampak perubahan iklim telah menyentuh sendi-sendi kehidupan warga bumi.
Perubahan iklim telah menjadi ancaman global yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk ekosistem hutan yang menjadi penopang utama bagi keberlangsungan hidup manusia.
Di sisi lain, pemberdayaan masyarakat lokal di sekitar hutan memegang peranan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan serta menghadapi dampak perubahan iklim.
Kegiatan ini menjadi sangat penting dilakukan dengan menguatkan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di masyarakat sekaligus menguatkan pengembangan ekonomi hijau.
Di Orang Rimba misalnya, kegiatan yang dilakukan adalah pengembangan pertanian sederhana. Orang Rimba merupakan masyarakat berburu dan meramu.
Namun tekanan terhadap hutan menjadikan komunitas ini, menghadapi kesulitan pangan. Ditambah dengan perubahan musim dampak perubahan iklim, semakin menyulitkan Orang Rimba.
Baca juga: Pengembangan Sumber Ekonomi Hijau untuk Mitigasi Perubahan Iklim di Provinsi Jambi
Baca juga: 5 Zodiak Paling Beruntung Besok Kamis 2 Mei 2024: Aries, Gemini, Cancer, Leo, Sagitarius
\Kondisi ini mendorong Orang Rimba melakukan adaptasi dengan mengembangkan sistem pertanian sederhana. Sebagaimana yang dilakukan Orang Rimba di Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun.Tumenggung Njalo menyampaikan bahwa mengelola lahan pertanian adalah hal baru bagi mereka, sehingga masih butuh dukungan dari banyak pihak untuk mengelola lahan pertanian.
“Ketiko kito hopi depot uang untuk boli berai, beli gulo, kito ado jaminan pado pertanian, untuk pemakon kito, (Ketika kita tidak punya uang untuk membeli beras, membeli gula dengan pertanian kito ada jaminan untuk kebutuhan harian,”kata Tumenggung Njalo.
Tumenggung di Kelompok ini, menyebutkan Orang Rimba makin aktif dalam mengelola hasil hutan bukan kayu seperti rotan.
“Kerajinan iyoi apo yang biso kami buat, kito buat, macam mano ado pembelinyo, (Kerajinan kami buat apa saja yang diajarkan pada kami kami buat, tapi kami perlu ada yang membelinya),” kata Njalo.
Kendala dan tantangan Orang Rimba dalam pengembangan ekonomi, menjadi bahan yang diperbincangkan dalam kegiatan Community Dialog, Aksi Bersama Untuk Jambi, Masyarakat Sejahtera Hutan terpelihara yang diselenggarakan di Ruang Mayang Mangurai Bappeda Jambi, Selasa, 30 April 2024.
Hadir dalam kegiatan ini, masyarakat yang telah mengelola potensi suberdaya alam berbasis potensi melalui kegiatan pengembangan ekonomi hijau.
Dalam kegiatan ini, masyarakat menyampaikan kegiatan yang telah dilakukan dalam mengelola sumber daya alam, dan meminta dukungan para pihak atas aktifitas yang mereka lakukan, guna berkontribusi dalam pengendalian perubahan iklim sekaligus beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Untuk mencapai kegiatan ini tentu membutuhkan kolaborasi dan dukungan banyak pihak.

Direktur KKI Warsi Adi Junedi, menyebutkan pengembangan ekonomi hijau merupakan upaya untuk mengendalikan perubahan iklim. Untuk itu snergi dan kolaborasi antar pihak dalam mengelola sumber daya alam sangat penting dilakukan.
Baca juga: Nikita Mirzani Akui Dipukul Rizky Irmansyah di Tempat Umum, Pilih Tak Lapor Polisi
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 Halaman 120-122, Revolusi Bumi
“Dalam pendampingan masyarakat dari penggalian potensi hingga mampu menghasilkan produk yang bernilai ekonomi dipantik dengan menggunakan konten audio visual ” kata Adi Junedi Direktur KKI Warsi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.