Femallenial
KISAH Regina Manik Usung Keadilan yang Menyentuh Hati, Pakai Nilai Lokal dan Kearifan Budaya Jambi
Kisah Regina Olga Manik dalam mengusung keadilan yang menyentuh hati dalam setiap menegakkan hukum dan mengusung kearifan lokal dan budaya Jambi.
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - MENDENGAR kata jaksa kebanyakan berpikiran tentang menemukan benar dan salah di mata hukum bagi para pelaku tindak pidana. Namun berbeda dengan Jaksa Regina Olga Manik mengusung keadilan yang menyentuh hati dalam menjalankan setiap tugasnya.
Sebab dalam ruang pengadilan, Regina sebagai jaksa muda bukan hanya mencari keadilan konvensional untuk keberlangsungan karir dengan jumlah menangani kasus. Tetapi juga meneliti kebenaran yang melampaui hukuman dam menjalankannya dengan hati yang terbuka.
Dia membawa terobosan untuk menggugah dalam sistem hukum di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
Dengan komitmen yang tak tergoyahkan untuk membawa keadilan yang humanis, Regina telah memperjuangkan pendekatan baru dalam penegakan hukum atau yang dikenal Restorative Justice (RJ).
Pendekatan ini bukan hanya mengejar hukuman bagi para pelaku tindak pidana, tetapi perdamaian dan rekonsiliasi menjadi tujuan utama.
Di balik setiap berkas perkara, wanita keturuna batak ini menemukan cerita-cerita yang menyentuh hati. Beberapa kasus yang pernah ia tangani seperti pencurian demi kelangsungan hidup, tindak kekerasan yang dipicu kesulitan ekonomi.
Penghentian penuntutan dalam tujuh perkara merupakan bukti nyata dari komitmen Regina dan timnya untuk membawa keadilan yang menyentuh hati.
Baca juga: 3 Kisah Cinta Drama Queen of Tears Selain Hae In dan Hyun Woo, Ada Bibi Beom Ja dan Yeong Song
Baca juga: KISAH Ulvi Monica Mengabdi untuk Orang Rimba di Bungo Jambi: Hidup Bersama dengan Suku Anak Dalam
Bersamaan dengan itu, Regina juga menggalang dukungan dari berbagai pihak, termasuk Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi untuk memperjuangkan keadilan yang berlandaskan nilai-nilai lokal dan kearifan budaya.
Meski terbilang baru dalam kejaksaan, dia tidak hanya membawa perubahan dalam ruang pengadilan, tetapi juga dalam setiap sudut kecamatan Sarolangun. Dengan membentuk Kampung Restorative Justice, Regina memastikan bahwa tidak semua masalah harus diselesaikan di persidangan.
Dalam keindahan bumi "Sepucuk Adat Serumpun Pseko", Regina merangkul kearifan lokal dan tradisi adat sebagai jalan untuk menyelesaikan konflik dan memulihkan hubungan antarindividu.
Dibalik segala prestasi dan penghargaan yang diraih, Regina tetap rendah hati dan bertekad untuk terus mendedikasikan diri dalam membawa keadilan yang berpihak pada hati nurani. Sebagai seorang jaksa, Regina memahami bahwa keadilan tidak hanya diperoleh melalui pengadilan, tetapi juga melalui upaya-upaya rekonsiliasi dan pemulihan yang membawa damai bagi semua pihak yang terlibat.
Dengan langkahnya yang berani untuk mengambil inisiatif, Regina Olga Manik telah menjadi suara keadilan yang menggema di Kabupaten Sarolangun. Ia bukan hanya seorang jaksa, tetapi juga seorang pembawa perdamaian dan harapan bagi mereka yang membutuhkan.
Regina membawa semangat yang berbeda dalam dunia hukum, sebuah semangat yang tidak hanya memandang kasus dari sudut pandang hukum, tetapi juga dari dimensi kemanusiaan yang mendalam. Dengan pendekatan yang menghormati kebutuhan dan keberpihakan terhadap semua pihak yang terlibat, ia memperjuangkan keadilan yang tak hanya memberikan hukuman, tetapi juga memulihkan kerusakan yang terjadi.
Saat ini Regina bukan hanya menjadi tokoh dalam ruang pengadilan, tetapi diakui juga sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Sebab ia senantiasa mengajak untuk merangkul perdamaian dan rekonsiliasi.
Keberhasilan Regina dalam membentuk Kampung Restorative Justice menjadi bukti bahwa keadilan tidak selalu harus dicari di balik pintu-pintu pengadilan yang dingin. Ia memahami bahwa kearifan lokal dan adat istiadat memegang peran penting dalam membawa perdamaian dan keadilan di tengah-tengah masyarakat yang beragam.
3 Kisah Cinta Drama Queen of Tears Selain Hae In dan Hyun Woo, Ada Bibi Beom Ja dan Yeong Song |
![]() |
---|
Kisah Penghulu di Lumajang Menerabas Banjir Lahar Gunung Semeru Demi Nikahkan Orang, Doa Terus |
![]() |
---|
KISAH Ulvi Monica Mengabdi untuk Orang Rimba di Bungo Jambi: Hidup Bersama dengan Suku Anak Dalam |
![]() |
---|
Kisah Bule Kristian Hansen Turing Sendirian di Indonesia, Kaget Saat Numpang Berteduh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.