Berita Batanghari

Jalan Simpang Durian Luncuk-Jangga Baru Batanghari Jambi Rusak Karena Pertambangan Batu Bara

Akibat aktivitas batu bara, jalan di Simpang Durian Luncuk - Desa Jangga Baru Kabupaten Batanghari, Jambi, ambles.

Tribunjambi.com/Srituti Apriliani Putri
Akibat aktivitas batu bara, jalan di Simpang Durian Luncuk - Desa Jangga Baru Kabupaten Batanghari, Jambi, ambles. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Akibat aktivitas batu bara, jalan di Simpang Durian Luncuk - Desa Jangga Baru Kabupaten Batanghari, Jambi, ambles.

Sebagian badan jalan mengalami kerusakan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Batanghari Ajrisa Windra didampingi Kabid Bina Marga Idris, langsung melakukan pengecekan ke lokasi tersebut.

Diketahui amblesnya sebagain jalan di Simpang Durian Luncuk - Desa Jangga Baru tersebut berada persis di dekat tambang milik PT Harapan Sejahtera Bara Bersama (HSBB).

Saat dilakukan pengecekan, lokasi jalan tersebut mengalami ambles dan beberapa retakan yang berpotensi mengakibatkan kerusakan jalan yang jauh lebih parah.

Windra menerangkan bahwa pihaknya sudah mengirimkan surat kepada PT HSBB untuk dapat melakukan perbaikan jalan yang berada disekitar lokasi pertambangan tersebut.

Baca juga: Kasus Dugaan Asusila di Tebo Jambi Versi Korban vs Terduga Pelaku, Polisi Aktif di Polres Tebo

Baca juga: Oknum Polisi Selingkuh, Dipergoki Istrinya di Rumah Sakit di Medan, Pelakor Masih Bisa Senyum

Namun, hingga surat kedua dikirimkan ia mengatakan bahwa belum ada tanggapan dari pihak perusahaan.

"Tidak lanjut dari PT HSBB belum maksimal, kami dua kali melayangkan surat. Dan ternyata sampai dengan hari ini, kami lihat di lapangan situasinya masih belum ada perubahan," ujarannya.

Jalan Simpang Durian Luncuk - Desa Jangga Baru sendiri merupakan salah satu akses jalan yang menghubungkan beberapa desa seperti Desa Jangga Baru, Bulian Baru, Senami, Sridadi dan Durian Luncuk.

Jika kondisi tersebut dibiarkan, maka jalan tersebut berpotensi terus ambles dan mengakibatkan terputusnya akses jalan.

"PT HSBB tidak melihat dampak sosial aktivitas masyarakat terganggu. Ini bisa dikategorikan ini ada unsur kesengajaan sehingga berdampak terganggunya lalulintas masyarakat yang mengakibatkan ancaman jiwa," kata Windra.

Sementara itu, saat dilakukan pengecekan tidak ada satupun pekerja yang berada di lokasi dan tidak terlihat aktivitas pertambangan.

Ia berharap, PT HSBB dan pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk dapat segera melakukan perbaikan jalan milik Pemerintah Kabupaten Batanghari yang rusak akibat aktivitas pertambangan tersebut.

Baca juga: Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Batang Asai Jambi Berlanjut Malam Ini: Sudah 7 Jam

Baca juga: Kisah Cinta Putri Sulung Gubernur Jambi Al Haris Bersahabat Sejak SMA Kini ke Pelaminan

"Kami memohon kepada PT HSBB dan pemilik IUP agar mereka bisa melihat kontraktor yang digunakan hari ini benar-benar layak atau tidak. Kami minta tindakan serius perusahaan, silahkan berinvestasi di Kabupaten Batanghari tetapi tolong aset milik pemerintah untuk segera diperbaiki," jelasnya.

Windra mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan terkait hal ini sejak 9 Maret lalu. Dan sampai dengan surat kedua ditanggal 17 April belum ada respon dari perusahaan. Ia berencana untuk berkoordinasi dengan pihak penegak hukum apabila tidak ada itikad baik perusahaan untuk memperbaiki jalan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved