Kawin Kontrak

5 Fakta Prostitusi Berkedok Kawin Kontrak di Cianjur, Mayoritas PSK Lokalisasi

Polisi membongkar prostitusi berkedok kawin kontrak di Cianjur, Jawa Barat. Berikut 5 fakta kasus prostitusi berkedok kawin kontrak di Cianjur

Editor: Suang Sitanggang
Fimela
Ilustrasi. Prostitusi modus kawin kontrak dibongkar polisi di Cianjur 

"Tetapi itu tidak diberikan semuanya. Mucikari memberikan Rp 5 juta di awal. Sisanya diberikan saat kawin kontrak selesai," ungkap Ibot, sopir travel yang sering membawa wisatawan Timur Tengah.

Hal itu dilakukan muncikari untuk mengantisipasi korban kabur saat kawin kontrak belum berakhir durasinya.

3. PSK Didandani Mirip Gadis Desa

Ibot menjalani profesi sebagai sopir travel untuk WNA asal Timur Tengah pada 2013-2023. Dia cukup paham modus operasi para muncikari untuk meraup uang dari pria hidung belang.

Dia menyebut, sebagian besar wanita yang disiapkan untuk menjalani kawin kontrak, merupakan PSK dari lokalisasi.

Calon pengantin didandani lebih dahulu supaya tidak terlihat seperti perempuan malam yang sudah pengalaman di dunia gelap prostitusi.

"Untuk menyakinkan para WNA Timur Tengah itu, perempuan akan didandani seolah-olah gadis lugu asal desa," tuturnya.

4. Terungkap Karena Penipuan

Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, pengungkapan kasus TPPO di Cianjur ini berawal dari adanya laporan seorang korban.

Dia melapor ke polisi karena merasa tertipu dengan dua orang pelaku yakni RN dan LR.

"Dari laporan itu kami melakukan pendalaman dan penyidikan. Dua orang yaitu RN (21) dan LR (54) kita amankan," kata Tono kepada wartawan.

Berdasarkan hasil keterangan, lanjut dia, pelaku melakukan TPPO dengan modus kawin kontrak sejak 2019.

Keduanya memiliki peran berbeda. Ada yang bertugas mencari wisatawan yang ingin kawin kontrak, dan ada yang berperan untuk mendapatkan perempuan untuk jadi pemuas WNA.

5. Pengakuan Tersangka

Tersangka inisial LR (54), mengaku memiliki akses mencari pria asal Timur Tengah yang kaya, yang menginginkan kawin kontrak.

Namun disebutkannya, ia hanya mempertemuakan saja antara pria dan wanita yang akan dinikahi.

Diakuinya, keuntungan yang didapatkan memang tergantung dari mahar yang disepakati.

"Tidak semuanya puluhan juta, ada yang beberapa juta saja," katanya.

Selain itu ia mengatakan, tidak menentukan waktu kawin kontrak atau durasi perjanjian. Semua tergantung kesepakatan pasangan.

Baca juga: Miliki 20 Wanita, Segini Tarif dan Keuntungan Mucikari Prostitusi Online Ditangkap Polisi di Bogor

Baca juga: Motif Pembunuhan Driver Maxim di Jambi, Tersangka Hafif Mengaku Terlilit Utang

(Sumber: Tribunjabar)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved