Penemuan Mayat di Jalan Nes

Beredar Chat Afif Dalang Pembunuhan Sopir Taksi Online di Jambi dengan Imam Masjid

Beredar chat pelaku begal dan pembunuhan sopir taksi online di Jambi dengan seorang imam masjid bernama Wiyono.

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Pelaku pembunuhan sopir taksi online sempat diminta jadi imam masjid 

Begal di Jambi

TRIBUNJAMBI.COM - Beredar chat pelaku begal dan pembunuhan sopir taksi online di Jambi dengan seorang imam masjid bernama Wiyono.

Diketahui, 2 mahasiswa ditangkap polisi karena aksi begal dan pembunuhan sopir taksi online, yang jasadnya dibuang di Jalan Ness Batanghari.

Dua pelaku yakni Agam Santoso dan Afif Tramubia.

Keduanya berstatus mahasiswa di Jambi yang berasal dari Tebo.

Namun dibalik kisah Afif Tramubia. melakukan begal ternyata ada fakta lain yang kini terungkap.

Terkuak percakapan antara Afif Tramubia. dengan imam masjid bernama Wiyono.

Dalam percakapan itu, Afif Tramubia diminta untuk menjadi imam sholat tarawih.

Baca juga: Harga Tiket dan Jadwal Kapal Pelni KM Bukit Siguntang Makassar-Parepare-Balikpapan April 2024

Baca juga: 2 Mahasiswa di Jambi Begal dan Bunuh Sopir Taksi Online Malam Takbiran, Mobil Xenia Digadai 28 Juta

Hal ini lantaran salah satu warga tak sengaja mendengar suara bagus dari Afif Tramubia.

Bahkan Afif menyanggupi ketika ia diminta menjadi imam masjid.

Afif Tramubia juga pernah menjadi imam masjid sebelumnya hingga ia diminta lagi untuk menjadi imam sholat tarawih.

Berikut ini bunyi percakapan antara imam masjid dan pelaku begal sopir taksi online maxim:

“Malam mas, Assalamualaikun nanti bisa jadi imam masjid lagi tidak mas? Kemarin tidak sengaja dengar suara masnya bagus banget,” tanya imam masjid itu.

“Walaikumsalam, insya Allah ya mas,” sahut Afif.

“Diusahakan ya mas, saya tunggu di masjid, jadi imam tarawih yo mas,” pinta imam masjid itu lagi.

“Iyo mas,” jawab Afif.

“Terimakasih mas,” jawab Imam masjid itu lagi.

Bukti chat itu disebarkan oleh akun Instagram @kabarkampungkito_djb.

Hingga banyak warganet yang menyayangkan aksi yang dilakukan Afif.

Baca juga: Sopir Taksi Online Dihabisi 2 Mahasiswa Jambi di Sei Duren, Siapkan Karet Ban untuk Lumpuhkan Korban

Baca juga: Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta Diganjar Kartu Merah, Laga Keras Piala Asia U23

Kronologi Pembunuhan

Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudistira, mengungkapkan kronologi kasus tersebut saat konferensi pers di Mapolda Jambi, Senin (15/4) sore.

Awalnya polisi mendapat pengaduan dari masyarakat bahwa seorang lelaki bernama Risdianto yang merupakan sopir taksi online hilang pada 9 April 2024, sehari menjelang Hari Raya Idulfitri.

Kemudian, tim melakukan penyelidikan terkait laporan tersebut dan pada 13 Maret mendapat titik terang.

"Yang mana pada saat itu tim berhasil menemukan rekaman CCTV di mall Jamtos pada saat terakhir korban mengorder pemesan Maxim milik korban," katanya, Senin (15/4).

Selanjutnya, Resmob Polda Jambi berkoordinasi dengan Satreskrim Polsek Tabir, karena satu di antara tersangka terpantau di wilayah Tebo.

Kemudian, pada 14 April 2024, polisi mengamankan satu di antara tersangka di Kecamatan Tabir, Kabupaten Tebo.

Setelah mengamankan satu tersangka, polisi menginterogasi.

Tersangka Agam mengakui dirinya dan Afif telah membunuh sopir taksi online Risdianto.

Mereka juga mengaku membuang mayat korban di Jalan Ness, Kabupaten Batanghari, berbatasan dengan Kabupaten Muarojambi.

"Tak lama berselang, tim akhirnya meringkus pelaku Afif di tempat persembunyiannya, di sebuah hotel di Kota Jambi," ujarnya .

Pada saat akan diamankan, Afif melakukan perlawanan, sehingga polisi memberikan tindakan tegas menggunakan senjata.

Bawa karet ban

Kombes Pol Andri mengatakan kedua pelaku telah merencanakan kejahatan bertujuan mengambil mobil sopir taksi online. Perencanaan dilakukan di indekos mereka di Talang Banjar, Kota Jambi.

Mereka berencana membawa karet ban dalam motor untuk menbekap korban.

"Keduanya lalu pergi ke Mall Jamtos untuk memesan taksi online secara random, dengan tujuan ke kawasan Sungai Duren, Muarojambi," kata Andri.

Di perjalanan, Hafif yang berada di belakang korban menbekap korban menggunakan karet ban.

Kemudian, Agam menutup wajah korban hingga pingsan.

"Setelah pingsan, korban dipindahkan ke kursi belakang, dan mobil dikemudian oleh Hafif," ujarnya.

Andri menjelaskan, meraka meneruskan perjalanan.

Di perjalanan, Hafif melakukan kekerasan, hingga mengakibatkan korban Risdianto meninggal dunia.

"Pada akhirnya, kedua pelaku membuang korban di daerah Ness, ditinggalkan di sana," jelasnya.

Berdasarkan keterangan pelaku kepada polisi, kedua pelaku sudah berencana menggadaikan mobil Xenia hasil kejahatan itu kepada lelaki berinisial R.

"Terjadilah transaksi di daerah Thehok, Kota Jambi, dengan nominal uang melalui transfer senilai Rp11 juta. Kemudian, uang cash Rp17 juta. Hingga total kendaraan itu senilai Rp28 juta," ujar Andri.

Setelah mereka melakukan transaksi, penadah langsung menyewakan mobil Xenia tersebut kepada kerabatnya senilai Rp200.000 per hari.

Kendaraan itu lalu digunakan saudaranya pergi ke wilayah Sumatra Barat.

Saat ini, penadah mobil hasil tersebut juga telah diamankan polisi.

"Jadi, tersangka tiga orang sudah kita amankan. Barang bukti, mohon maaf, saat ini sedang perjalanan menuju Kota Jambi sehingga belum dapat dihadirkan," kata Andri.

Baca juga: 2 Mahasiswa di Jambi Begal dan Bunuh Sopir Taksi Online Malam Takbiran, Mobil Xenia Digadai 28 Juta

Tengkorak kepala retak

Dirreskrimum Polda Jambi menerangkan hasil identifikasi dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Jambi yang dipimpin dokter Ernis, terkait kematian Risdianto.

"Hasilnya sesuai atau identik dengan korban yang dinyatakan hilang pada 10 April 2024," katanya.

Dari hasil identifikasi awal, polisi mengambil langkah unik melaksanakan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Jambi. Hal itu dilakukan karena ingin mengetahui, cara kedua pelaku tega membunuh korban.

"Hasil dari dokter forensik terdapat kesesuaian dari keterangan para pelaku, yaitu mejerat karena ada luka jerat dan menggunakan benda tumpul, sehingga mengakibatkan tenggorokan kepala bagian kanan retak," kata Andri.

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Harga Tiket dan Jadwal Kapal Pelni KM Bukit Siguntang Makassar-Parepare-Balikpapan April 2024

Baca juga: Sopir Taksi Online Dihabisi 2 Mahasiswa Jambi di Sei Duren, Siapkan Karet Ban untuk Lumpuhkan Korban

Baca juga: 2 Mahasiswa di Jambi Begal dan Bunuh Sopir Taksi Online Malam Takbiran, Mobil Xenia Digadai 28 Juta

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved