Detik-detik Dokter Dwi Fatimahyen Meninggal Kecelakaan Akibat Dikejar Warga dan Polisi

"Itu mobil saya, atas nama anak saya. Jadi bukan mobil curian," kata H Pasiman. Dia meminta kepada pihak kepolisian agar mengusut tuntas kasus terseb

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
INSTRAGRAM
Dokter Dwi Fatimahyen (29) semasa hidup. Alumnus Universitas Jambi itu meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal, setelah dikejar-kejar sejumlah orang yang memfitnahnya sebagai pencuri mobil. 

Dia menuturkan, sebelum kejadian anaknya pamit dari rumah izin mau ke rumah teman mau cari kontrakan usaha.

"Saat itu, dapat di wilayah Bayunglencir Sumatra Selatan. Tidak benar maling, ini bukti surat-suratnya," tuturnya sembari memperlihatkan surat BPKB dan lainnya.

Sepupu Cerita Ada Tiga Orang

Erwin, sepupu korban, mengatakan Dwi Fatimahyen merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Jambi (Unja).

Dwi anak bungsu dari Pasiman Nani dan tinggal di Pasir Panjang, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi.

"Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Jambi, beliau itu lulus STR tahun 2018, sekarang berusia 29 tahun," kata Erwin yang merupakan Dosen Fakultas Hukum Unja, Senin (1/4).

Erwin menerangkan, kakak dari Dwi juga merupakan dokter di Jabodetabek, tepatnya di Bogor.

Kakak Dwi membangun usaha klinik kecantikan yang sudah memiliki dua tempat.

"Lokasi klinik itu di depan Masjid Agung Seribu Tiang kota Jambi, dan satu lagi di daerah Sengeti, Muarojambi," terangnya.

Ada Tiga Orang

Erwin menceritakan pada siang sebelum kejadian, Dwi dari rumahnya di Kelurahan Pasir Panjang, Kota Jambi.

Dwi mengendarai mobil seorang diri ke arah Muaro Sebapo, untuk mencari ruko atau kios untuk usaha klinik kecantikan.

Sebab, Dwi dan sang kakak yang juga berprofesi sebagai dokter, telah memiliki usaha klinik kecantikan sebanyak dua cabang dan berencana mengembangkan ke area tersebut.

"Ketika dekat SPN, Dwi menelepon bapaknya, Pasiman. Beliau ketakutan saat menelepon orang tuanya. Bicaranya; Pak, saya takut, saya dibuntuti orang. Bapaknya menyuruh Dwi untuk bergegas ngebut agar terhindar dari orang tersebut," kata Erwin yang merupakan Dosen Fakultas Hukum Universitas Jambi.

Setelah mengebut, Dwi diteriaki oleh tiga orang tersebut dengan sebutan maling.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved