Kecelakaan dr Dwi Fatimah

Dokter Muda di Jambi Meninggal Kecelakaan Usai Dikejar Warga dan Polisi, Orang Tua Tuntut Keadilan

Seorang dokter muda Dwi Fatimahyen beralamat di RT 3, Kelurahan Pasirpanjang, Danau Teluk, Kota Jambi meninggal dunia karena kecelakaan setelah dikeja

|
Penulis: Rifani Halim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi.com/Rifani
Pasiman, orang tua dokter muda wanita yang tewas usai menabrak sebuah rumah warga di kawasan Muarojambi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Seorang dokter muda Dwi Fatimahyen beralamat di RT 3, Kelurahan Pasirpanjang, Danau Teluk, Kota Jambi meninggal dunia karena kecelakaan setelah dikejar-kejar oleh warga dan anggota polisi.

Dokter muda tersebut dikejar dari wilayah Mestong Muaro Jambi saat mengendarai mobil Ayla seorang diri.

Dia dituduh melakukan pencurian, oleh warga sekitar yang meneriakkan maling mobil hingga sebagian warga meminta pertolongan kepolisian dan dinas perhubungan sekitar pall 10 kota Jambi - Muaro Jambi.

Warga dan petugas kepolisian dan perhubungan lantas melakukan kejar-kejaran, karena dokter muda tersebut cemas, panik dan kabur menuju arah kota Jambi. Hingga sampai ke wilayah Kedemangan, Muaro Jambi.

Setelah belasan kilometer, pengejaran kepada perempuan muda itu akhirnya terhenti.

Dokter muda yang dituduh mencuri mobil itu kecelakaan, dan meninggal dunia.

Pasiman, orang tua dokter muda wanita yang tewas usai menabrak sebuah rumah warga di kawasan Muarojambi, Jambi tidak terima putrinya diteriaki maling.

Dia menuntut agar pihak kepolisian menuntut tuntas terhadap orang menuduh anaknya melakukan pencurian.

"Saya minta pihak berwajib mengusut tuntas dari adanya orang yang meneriaki maling hingga yang membuat anaknya celaka hingga mengalami kecelakaan," tegasnya, Minggu (31/3/2024).

Atas kejadian tersebut, pihak keluarga menyayangkan tuduhan tidak berdasar tersebut oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Menurutnya, mobil yang digunakan tersebut bukanlah mobil curian seperti yang dituduhkan.

Mobil tersebut merupakan mobil pribadi milik mereka.

"Itu mobil anak saya, atas nama anak saya (korban). Bukan maling seperti yang diteriakkan orang," ujar Pasiman.

Dia juga menuturkan, sebelum kejadian anaknya pamit dari rumah ijin mau ke rumah teman mau cari kontrakan usaha.

"Saat itu, dapat di wilayah Bayunglencir Sumatra Selatan. Tidak benar maling, ini bukti surat-suratnya," tuturnya sembari memperlihatkan surat BPKB dan lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved