Berita Sarolangun
Memiliki Arti Raja, Nama Masjid As Sulthon Sarolangun Diambil Melalui Sayembara Para Ulama
nama Masjid Agung As-Sulthon di Kabupaten Sarolangun diambil melalui sayembara para ulama besar di Sarolangun.
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN- Memiliki bangunan yang megah, kubah besar tinggi menjulang berwarna emas, ternyata nama Masjid As Sulthon diambil melalui sayembara para ulama besar di Sarolangun.
Pembangunan Masjid As Sulthon yang digagas oleh Pemerintahan HBA dan CE pada tahun 2009 dan selesai dibangun pada tahun 2011, kini sudah menjadi pusat wisata regilius oleh masyarakat Sarolangun.
Masjid agung As Sulthon yang dibangun oleh pemerintah Kabupaten Sarolangun dengan luas lahan keseluruhan mencapai 1,6 hektar tersebut terletak di Jalan Lintas Sumatera Sarolangun, Aur Gading, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
Masjid besar memiliki kubah yang tinggi menjulang berwarna emas itu terlihat dari jalan raya memiliki daya tarik sendiri bagi para pengunjung.
Pengurus masjid As-Sulthon H Juaini saat ditemui mengatakan, nama As-Sulthon dalam Al-Qur'an dimaknai Raja. Nama masjid ini didapatkan melalui sayembara para ulama terkenal di Kabupaten Sarolangun.
"Waktu itu, para ulama besar di Sarolangun sayembara mencari nama masjid tersebut, melalui sayembara masjid ini dinamakan As-Sulthon oleh ulama berasal dari Teluk Kecimbung, Becamatan Batin VIII, Sarolangun," kata H Juaini, Minggu (17/3/24).
Masjid As-Shulton terbagus di Sarolangun memiliki satu buah kubah emas berukuran besar dan satu menara berwana kuning tinggi menjulang menjadi keindahan yang berbeda dari masjid lain di Kabupaten Sarolangun.
Selian itu masjid Kubah Emas itu memiliki empat pintu utama dan tempat mengambil air wudhu laki-laki maupun perempuan terletak di lantai dasar atau bagian bawah masjid juga terdapat ruang meeting dan tempat persinggahan bagi musafir.
Awal masjid As-Sulthon memang diperuntukkan menjadi masjid pusat kegiatan keagamaan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Sarolangun dalam melaksanakan kegiatan keagamaan Islam. Bahkan masjid ini tidak terlepas dari Pemerintah Kabupaten Sarolangun dan masyarakat.
Masjid As-Shulton menjadi pusat dari kegiatan hari besar keagamaan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Sarolangun dan dari berbagai elemen masyarakat yang membuka kajian.
Masjid Al- Sulthon sejak awal didesign oleh pemerintah Kabupaten Sarolangun sengaja terletak ditepi jalan lintas Sumatera. Hal tersebut untuk mempermudah para masyarakat, pengunjung dan musafir yang melintas terlihat dan mampir untuk Salat dan melakukan aktifitas keagamaan.
"Selama bulan suci Ramadhan Salat Tarawih di Masjid As-Sulthon Kabupaten Sarolangun dalam setiap malam usai tarawih ada program baca Al-Qur'an satu jus semalam. Saat berakhirnya Ramadhan maka khatam 30 jus," ujar H. Juaini.
Pada akhir-akhir bulan suci Ramadhan, Pemerintah Kabupaten Sarolangun rutin melakukan kegiatan malam qiyamul lail merupakan Salat sunah yang dilakukan diantara Salat Isya sampai dengan Salat Subuh
"Pada malam-malam ganjil mencari malam Lailatul Qadar. Kita juga iktikaf, baca Al Quran hingga makan sahur bersama di masjid, kegiatan rutin dan berkesinambungan tiap tahun oleh Pemda Sarolangun," tutupnya.
Baca juga: Disnakertrans Sarolangun Buka Pelatihan Kreatif Industri, Kursus Bengkel & Menjahit Paling Diminati
Baca juga: Angka Pengangguran di Sarolangun Mencapai 12 Ribu Orang, Pemkab Sarolangun Gelar Latihan Kerja
Baca juga: Kouta Penerimaan CPNS dan PPPK Sarolangun 2024 Naik 100 Persen, Jumlahnya Mencapai 3.849 Formasi
Mobil Pengangkut Sembako Terbalik di Raden Anom, Warga Sarolangun Tuntut Perbaikan Jalan |
![]() |
---|
Bupati Sarolangun Sabet Panitrana Award dari Gubernur Jambi, Unggul di BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Viral Nasabah BPR di Sarolangun Jambi Kehilangan Uang Puluhan Juta di Rekening |
![]() |
---|
Pemerintah Sarolangun Fokus Ubah Mindset Masyarakat untuk Pemberdayaan Suku Anak Dalam |
![]() |
---|
KTP dan BPJS Lengkap, Warga SAD Sarolangun Jambi Tetap Sulit Berobat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.