Berita Jambi

Al Haris Ungkap Penyebab Harga Cabai Merah Naik di Jambi: Ada Faktor Psikologi Pasar Jelang Ramadan

Kenaikan harga cabai merah di Provinsi Jambi disebabkan dari faktor cuaca atau dampak perubahan iklim.

Penulis: A Musawira | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Jambi/ A Musawira
Kenaikan harga cabai merah di Provinsi Jambi disebabkan dari faktor cuaca atau dampak perubahan iklim. 

Harga Cabai Naik.

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kenaikan harga cabai merah di Provinsi Jambi disebabkan dari faktor cuaca atau dampak perubahan iklim.

Selain faktor cuaca, sepekan menuju bulan Ramadan juga menjadi pemicu kenaikan harga cabai tersebut.

Harga cabai merah saat ini dibandrol Rp65 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram.

Gubernur Jambi, Al Haris mengungkapkan bahwa kenaikan harga bahan pokok, khusunya cabai merah beberapa waktu lalu dibahas bersama Mendagri, Tito Karnavian.

Al Haris mengungkapkan kondisi di Jambi saat ini ada petani yang gagal panen itu disebabkan cuaca buruk hingga banjir.

“Iya, saya rapat kemarin bersama Mendagri juga membahas soal itu. Kondisinya di Jambi ada petani yang gagal panen disebabkan cuaca buruk. Ada yang banjir lahan cabainya, lalu juga ada curah hujan mengganggu kondisi tanaman itu,” kata Gubernur Jambi Al Haris, Rabu (6/3/2024).

Disisi lain, tanaman cabai merah di Provinsi Jambi juga ada mengalami pascapanen.

Sehingga sudah mulai menanam yang baru, ini juga memperngaruhi.

Baca juga: Harga Cabai Merah di Pasar Keramat Tinggi Batanghari Tembus Rp80 Ribu Perkilogram

Baca juga: Berikut Harga Kebutuhan Pokok Tanjung Jabung Barat Jelang Ramadan

Baca juga: Pasca Pemilu Harga Cabai Merah Melonjak di Tanjabtim, Capai Rp 80 Ribu Per Kilogram

Kenaikan harga cabai saat ini diungkapkapkan Al Haris karena adanya tren memasuki bulan suci Ramadan.

“Jadi kita sudah mengambil langkah-langkah untuk Jambi sendiri pasokannya lancar, distribusinya lancar dan barangnya ada. Hanya saja tren saat ini kenapa ada kenaikan, karena kita memasuki bulan suci Ramadan,”

“Ada tren, dan ada psikologi pasar namanya. Pertama naiknya karena jelang Ramadan, ketika kebutuhannya meningkat maka pasar ada tren kenaikan harga,” ujarnya.

Al Haris mengimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi cabai karena cabai sedang mahal harganya.

“Jadi kita sikapi sama-sama. Dan tanamlah cabai diperkarangan rumah. Untuk TPID Bupati dan Walikota tetap sampaikan dengan warganya gerakan tanam cabai terus digalakkan agar cabai kita tidak tergantung sama pasar,” ucapnya.

Untuk diketahui luas lahan cabai yang terdampak perubahan iklim banjir seluas 51.10 hektar, terkena banjir 17,10 hektar dan gagal panen 13.40 hektare. Data rekapitulasi per 29 Februari 2024 dari UPTD BPTHP Provinsi Jambi. (Tribunjambi.com/ A Musawira)

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Skema Angkutan Batubara Jalan Darat Mulai Uji Coba, Gubernur Al Haris: Awas Ada Macet

Baca juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 Halaman 182, Cerita Nelayan Gunakan Bom Ikan

Baca juga: Anak Vicky Prasetyo Dibully Imbas Laporan Kasus Penipuan Rp 1,8 Miliar: Anak Saya Gak Mau Sekolah

Baca juga: Ucapan Ramadhan 2024 : Penuh Berkah dan Maaf Lahir Batin

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved