Pileg 2024

Cheryl Tanzil Sebut Suara PSI Melambung Tinggi Akibat Masalah di Sirekap KPU: Ini Tendensius

Kenaikan suara PSI yang melambung tinggi disebut akibat permasalahan yang ada pada Sirekap KPU dan ada pihak yang menggiring opini atas kenaikan itu.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribunnews
Kenaikan suara PSI yang melambung tinggi disebut akibat permasalahan yang ada pada Sirekap KPU dan ada pihak yang menggiring opini atas kenaikan itu. 

Kenaikan suara yang tiba-tiba itu disebut akibat sistem rekapitulasi suara (Sirekap) KPU (Komisi Pemilihan Umum) yang bermasalah.

TRIBUNJAMBI.COM - Kenaikan suara PSI yang melambung tinggi disebut akibat permasalahan yang ada pada Sirekap KPU dan ada pihak yang menggiring opini atas kenaikan itu.

Bahkan dia menyebutkan ada pihak yang tendensius terhadap suara partai berlambang mawar merah itu melakukan kecurangan.

Bantahan terhadap kecurangan itu dinyatakan Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Cheryl Tanzil.

Cheryl Tanzil menilai ada penggiringan opini terhadap perolehan suara PSI meroket.

Kenaikan suara ini dinilai bukan karena kecurangan atau pengelembungan suara.

Kenaikan suara yang tiba-tiba itu disebut akibat sistem rekapitulasi suara (Sirekap) KPU (Komisi Pemilihan Umum) yang bermasalah.

Cheryl Tanzil menjelaskan, jika dilihat secara nyata kenaikan suara PSI dari hasil perhitungan KPU hanya 0,6 persen.

Sehingga dia merasa heran kenaikan dari 2,5 persen menjadi 3,13 persen dalam kurun waktu sepekan dinilai sebuah lonjakan yang meroket.

Baca juga: Caleg PSI Sebut Masalahnya pada Sirekap KPU, Kenaikan Suara PSI Dinilai Wajar

Baca juga: Perolehan Suara PSI Melonjak 0,6 Persen, TPN Ganjar-Mahfud Sebut Curiga Keterlibatan Jokowi

Baca juga: Analisis Politik, Jika Perolehan Suara PSI yang Meroket Diaudit, Diprediksi Seperti Ini Hasilnya

Bahkan dia membandingan perolehan suara yang dialami PSI tersebut dengan PPP.

Dia mengungkapkan, berdasarkan data center PSI, PPP juga mengalami kenaikan suara cukup besar sekitar 40 ribu suara

"Ini ada penggiringan opini PSI meroket, padahal saya pantau per tanggal 2 ke tanggal 3 Maret PPP (Partai Persatuan Pembangunan) juga mengalami kenaikan suara cukup besar sekitar 40 ribu suara, kami juga punya data center yang memantau perolehan semua partai," ujar Cheryl dalam program Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (5/3/2024).

Cheryl berujar, jika dihitung dengan angka pasti, kenaikan yang didapat PSI sangat kecil.

Dalam kurun waktu delapan hari ada lima hari PSI mendapat kenaikan suara yang bagus.

Namun jika dilihat dari rata-rata kenaikan tersebut hanya 0,08 persen.

Sejak perhitungan KPU dibuka PSI sudah mendapat 2,5 persen, berhenti di angka tersebut dan naik menjadi 3,13 persen.

"Sekarang 3,13 itu tidak naik lagi. Jadi kenaikan ini sangat super wajar dan saat ini rekapitulasi KPU masih berjalan, angka itu bisa naik turun. Jadi ini belum final," ujar Cheryl Tanzil.

Baca juga: Ade Armando Respon Suara PSI Tiba-tiba Melonjak Tinggi, Presiden Jokowi: Tanyakan Ke KPU dan Partai

Cheryl juga heran penggiringan opini kenaikan suara PSI dibarengi dengan dugaan kecurangan yang terjadi.

Caleg PSI untuk DPR RI Dapil DKI Jakarta III ini mencontohkan di Dapil DKI Jakarta III, total pemilih atau Daftar Pemilih Tetap (DPT) ada 3,2 juta.

Dalam perhitungan Sirekap KPU suara yang masuk sudah mencapai 50 persen lebih.

Namun jika di total seluruh suara yang didapat caleg dari 24 partai politik peserta Pemilu 2024 baru mencapai 500 ribu suara.

Angka 500 ribu suara jauh dari 30 persen jumlah DPT yang ada di Dapil DKI Jakarta III.

Di sisi lain Dapil DKI Jakarta II jumlah surat suara yang masuk Sirekap jauh lebih besar dari DPT.

Cheryl menilai hal ini bukan berarti ada kecurangan melainkan Sirekap KPU yang bermasalah.

Dia menambahkan PSI juga memiliki data yang merugikan partai, yakni adanya perbedaan hasil C-1 dengan Formulir D.

Hal tersebut sudah dilaporkan ke Bawaslu.

"Lucunya semua nembak ke PSI seakan-akan ada kecurangan dan sebagainya. Ini tendensius ke kami dan masih ada 69 juta suara yang belum masuk Sirekap dan rekapitulasi KPU," ujar Cheryl.

"Di kami, ketika kami merasa ada yang merugikan partai kami, kami melaporkan resmi ke Bawaslu, bukan teriak-teriak di media, kami melakukan langkah sesuai prosedur yaitu lapor ke Bawaslu," pungkas Cheryl Tanzil.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Hak Angket dalam Pemilu 2024

Baca juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 9 Halaman 200, Mengerjakan Soal Essay

Baca juga: Kisah Cinta Berlabuh di Pelaminan dengan Mahar Beras 50 Kg

Baca juga: Real Madrid Sasar Gelandang Inter Milan Nicolo Barella buat Gantikan Luka Modric

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved