KUA Jadi Tempat Nikah Semua Agama, KWI Akan Berdialog dengan Menteri Agama PBNU Sebut Masuk Akal

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan akan menjadikan Kantor Urusan Agama (KUA) pencatatan pernikahan semua agama

Editor: Herupitra
TRIBUNBALI/ISTIMEWA
ILUSTRASI PERNIKAHAN 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan akan menjadikan Kantor Urusan Agama (KUA) pencatatan pernikahan semua agama.

Hal tersebut disampaikan saat Rapat Kerja Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Sabtu (24/2/2024) lalu.

"Kita sudah sepakat sejak awal, bahwa KUA ini akan kita jadikan sebagai sentral pelayanan keagamaan bagi semua agama."

"KUA bisa digunakan untuk tempat pernikahan semua agama," ucap Yaqut.

Saat ini, masyarakat yang beragama non-Islam mencatat pernikahannya di pencatatan sipil.

"Padahal, itu harusnya menjadi urusan Kementerian Agama," lanjut Menag.

Baca juga: Resep Chicken Katsu, Garing di Luar Lembut di Dalam

Baca juga: Jadwal Acara NET TV Hari ini Sabtu 2 Maret 2024: Hello Jaddo dan Tonight Show

Rencana KUA sebagai tempat pencatatan pernikahan bagi semua agama mendapat respons dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf menilai wacana KUA jadi tempat nikah semua agama adalah hal yang masuk akal.

"Itu kebutuhan administrasi pemerintahan yang tidak terhindarkan untuk menyatukan data dan administrasi," kata Gus Yahya dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (1/3/2024).

Gus Yahya menyatakan, pemerintah kini membutuhkan satu administrasi yang terintegrasi.

"Saya kira sangat masuk akal dan visible kalau KUA dijadikan ujung tombak bagi administrasi pernikahan untuk masyarakat tanpa terkecuali," imbuhnya.

Gus Yahya juga memandang dengan mengembangkan fungsi KUA, dapat menyatukan data dan administrasi dari seluruh masyarakat akan memudahkan proses administrasi pernikahan dan mengurangi kesenjangan antara catatan sipil perkawinan umat Islam dan nonmuslim.

Serta memaksimalkan fungsi KUA di daerah minoritas Muslim.
Pendapat KWI

Sementara itu, Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin akan berdialog dengan Menteri Agama terkait wacana KUA yang diperuntukkan bagi semua agama.

Anton sendiri mengira wacana tersebut merupakan niat baik meskipun belum ada dialog dengan semua organisasi keagamaan

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved