Massa Rusak Kantor BKSDA dan FZS di Tanjab Barat, Mess dan Kendaraan Hancur

Pada pukul 00.30 WIB, warga bergerak dari desa menuju kantor Dinas BKSDA dan FZS di Simpang Burut, Kelurahan Lubuk Kambing.

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI/HO/BKSDA
Kantor BKSDA dan kantor Frankfurt Zoological Society (FZS) di Kelurahan Lubuk Kambing, Kecamatan Renah Mendalu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, rusak parah, Senin (26/2) pukul 02.00 WIB. 

Pergerakan gajah tidak mengarah ke Desa Muara Danau dan Kelurahan Lubuk Kambing, tapi mengarah ke Dusun Brandan, Desa Lubuk Mandarsah, Kabupaten Tebo, di kawasan hutan produksi.

Pada 25 Februari 2024 sekira pukul 21.00 WIB, di mess FZS di Simpang Burut, secara tiba-tiba ada 50-100 orang berdatangan dan melakukan demo.

Mereka menuntut jaminan dari BKSDA Jambi agar memindahkan gajah-gajah yang berada di Desa Muara Danau, Kelurahan Lubuk Kambing dan sekitarnya.

Tidak berselang lama, kata Donal, massa yang sudah terprovokasi melakukan tindakan perusakan sebuah mobil operasional BKSDA Jambi, dua unit sepeda motor, dan melempari mess FZS yang berada di Simpang Burut, Desa Tanah Tumbuh, Kecamatan Renah Mendaluh, Tanjabbar.

"Selain melakukan perusakan, masyarakat juga melakukan ancaman terhadap tim di lokasi," ujarnya.

Pada 26 Februari 2024, sekira pukul 01.30 WIB, personel Polsek Merlung sampai di lokasi untuk melakukan evakuasi tim dan sampai di Mapolsek Merlung sekitar pukul 04.00 WIB," kata Donal.

Sore harinya, pada hari yang sama, masa kembali terprovokasi dan merusak fasilitas konservasi di stasiun OOS (Open Orangutan Sanctuary) Danau Alo.

Massa juga membawa serta dan menahan lima orang petugas FZS di Stasiun OU Danau Alo ke Desa Muara Danau.

Setelah itu, BKSDA Jambi menginformasikan dan berkoordinasi dengan Kapolsek Merlung.

Tim kepolisian dipimpin Kapolsek AKP Agung Heru Widodo bersama personel ke lokas. Mereka berhasil mengevakuasi lima orang petugas FZS ke Mapolsek Merlung.

Selanjutnya, pada Senin (26/2) malam, kepolisian dan TNI menuju Stasiun OU Danau Alo untuk mengecek kondisi stasiun pascaperusakan.

"Kami prihatin dengan kondisi ini, dan berharap semua pihak dapat menahan diri, serta bersama-sama mencari solusi untuk menyelamatkan satwa liar, khususnya Gajah Sumatra dan Orangutan Sumatra, sebagai aset dan kebanggaan bangsa Indonesia," tuturnya.

Periksa Saksi

Kapolres Tanjab Barat, AKBP Agung Basuki, mengatkan telah melakukan pemeriksaan saksi terkait dugaan penyerangan warga ke kantor BSKDA dan FZS.

Peristiwa diduga akibat laporan warga ke BKSDA terkait gajah yang merusak perkebunan kelapa sawit warga, namun tidak ditanggapi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved