Massa Rusak Kantor BKSDA dan FZS di Tanjab Barat, Mess dan Kendaraan Hancur

Pada pukul 00.30 WIB, warga bergerak dari desa menuju kantor Dinas BKSDA dan FZS di Simpang Burut, Kelurahan Lubuk Kambing.

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI/HO/BKSDA
Kantor BKSDA dan kantor Frankfurt Zoological Society (FZS) di Kelurahan Lubuk Kambing, Kecamatan Renah Mendalu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, rusak parah, Senin (26/2) pukul 02.00 WIB. 

Kejadian itu, Suhardi, kerap berulang setiap tahun. Kejadian serupa kerap terjadi selama dua tahun terakhir.
"Kejadian ini sering berulang ulang dua tahun terakhir ini," ungkapnya.

Sementara itu, terkait penyerangan kantor BKSDA dan kantor FZS di Kelurahan Lubuk Kambing, Suhardi mengaku tidak mengetahuinya.

"Kalau perusakan belum diketahui pasti. Tapi kalau gajah masuk perkebunan warga, ya, ada,"imbuhnya.

BKSDA Beri Tanggapan

Kepala BKSDA Jambi, Donal Hutasoit, menjelaskan kronologi kejadian di mess FZS Simpang Burut.

BKSDA Jambi menyampaikan kronologi awal unjuk rasa warga yang berujung perusakan kendaraan operasional BKSDA dan fasilitas milik FZS selaku mitra BKSDA Jambi.

Donal Hutasoit mengatakan peristiwa itu diawali laporan atas tudingan warga terhadap gajah melakukan perusakan kebun sawit.

Menyikapi laporan warga Muara Danau, pada 20 -26 Februari 2024, BKSDA Jambi menugaskan tim yang terdiri dari dua petugas BKSDA Jambi dan empat anggota FZS untuk memantau dan menggiring tiga ekor Gajah Sumatera yang dilaporkan telah merusak tanaman kelapa sawit warga.

Setelah dicek di lapangan, kebun-kebun masyarakat berada di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) yang merupakan habitat daerah jelajah Gajah Sumatera di Bentang Alam Bukit Tigapuluh.

"Pada 21 Februari 2024, masyarakat Muara Danau mengadakan rapat dan mengundang tim pengiringan gajah dari BKSDA Jambi dan FZS. Pada pertemuan itu, masyarakat meminta agar gajah tidak digiring, tapi dipindahkan dari wilayah Desa Muara Danau," kata Donal.

Pada 22-25 Februari 2024, tim melakukan penggiringan tiga ekor gajah ke arah utara Desa Muara Danau.

Ketiga gajah itu sudah berada di kawasan hutan produksi (masih berhutan) setelah digiring melewati kawasan hutan produksi yang telah ditanami sawit oleh masyarakat.

"Pada 23 Februari, beredar isu bahwa terdapat 40 gajah sedang bergerak dari Desa Lubuk Mandarsah, Kabupaten Tebo, menuju ke Desa Muara Danau dan Kelurahan Lubuk Kambing, Kabupaten Tanjung Jabung Barat," sebut Donal.

Kondisi kantor BKSDA di Tanjabbar usai diserang warga.
Kondisi kantor BKSDA di Tanjabbar usai diserang warga. (ist)


Pada 24 Februari, tim melakukan verifikasi terkait informasi itu.

Hasilnya menunjukkan adanya pergerakan 15 ekor gajah di kawasan hutan produksi Penyangga TNBT di Desa Lubuk Mandarsah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved