Ayah Piting Anak Kandung hingga Tewas Lalu Gali Lubang, Pembunuhan Sadis di Tabir Lintas Sarolangun

"Namun, korban tidak berkenan untuk menginap. Karena korban menolak, pelaku kemudian marah dan memiting leher korban hingga meninggal dunia,"

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/HASBI SABIRIN
Pembunuhan sadis di RT 06 Dusun Bungo Kuning, Desa Tambang Baru, Kecamatan Tabir Lintas, Kabupaten Sarolangun. Ayah bunuh anak kandung. 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Dengan amarah, AY (44) memiting anaknya, AN (12), kuat -kuat hingga.

Pembunuhan sadis anak kandung oleh ayahnya terjadi di Kabupaten Merangin, Minggu (18/2) sekira pukul 14.30 WIB.

Pembunuhan sadis itu membuat warga RT 06, Dusun Bungo Kuning, Desa Tambang Baru, Kecamatan Tabir Lintas, geger.

Peristiwa bermula sekira pukul 11.00 WIB. Saat itu, M Fikri, saksi, melihat AN bermain layang-layang. Dia diikuti AY di belakangnya.

Kemudian AN diajak AY untuk pulang ke rumah. Dia lalu mengikuti ayahnya melewati pintu belakang.

Sesampainya di rumah, AN langsung bermain kemudian korban meminta izin untuk pulang ke rumah ibunya. AY dan istrinya yang merupakan ibu kandung AN, telah berpisah.

AY tidak membolehkan AN pulang, malah mengajak menginap di rumahnya.

"Namun, korban tidak berkenan untuk menginap. Karena korban menolak, pelaku kemudian marah dan memiting leher korban hingga meninggal dunia," kata Kasat Reskrim Polres Merangin melalui Kasubsi Penmas Polres Merangin Aiptu Rully, Senin (19/2).

Setelah AY tewas, kemudian AN menggali lubang di belakang rumah yang rencananya akan dijadikan kuburan.

Sekira pukul 14.30 WIB, adik kandung AY yang bernama M Sabli datang ke rumah tersebut.

Dia akan mengambil kartu BPJS milik AN.

Ketika melihat ke belakang rumah, Sabli yang melihat AN sedang menggali lubang kemudian bertanya, "Ado apo nggali lubang?" AN menjawab, "Dak lah."

Karena curiga, Sabli langsung masuk rumah untuk mengecek keadaan di dalam. Sabli menemukan AY, anak kandung AN, sudah terbaring dalam posisi terlentang.

"Kemudian Sabli memanggil korban, namun tidak menyahut lagi. Dan Sabli coba membangunkan dan mengerakkan, namun tetap tidak begerak lagi.

Kemudian saksi Sabli memanggil perangkat desa dan warga sekitar, setelah itu saksi mengamankan pelaku dibantu dengan pihak keamanan lainnya," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved