Pemilu di Jambi

Kronologi Suami Caleg di Jambi Ngamuk Karena Hanya Dapat 3 Suara, Ketua RT dan KPPS Diserang

Sekelompok orang diduga dari tim salah satu anggota calon legislatif di kota Jambi melakukan penyerangan terhadap ketua RT 31, kelurahan Payo Lebar,

|
Penulis: Rifani Halim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Aro/Grid Oto
Ilustrasi Pengeroyokan 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sekelompok orang diduga dari tim salah satu anggota calon legislatif di kota Jambi melakukan penyerangan terhadap ketua RT 31, kelurahan Payo Lebar, kecamatan Jelutung, Kota Jambi dan anggota KPPS 20.

Peristiwa penyerangan itu, terjadi pada perhitungan suara caleg DPRD kota, pada Rabu (14/2/2024) sekira 11:30 WIB.

Kelompok tersebut, diduga merupakan kelompok dari salah satu calon anggota legislatif berinisial RW.

Ketua RT 31 Parcoyo saat dikonfirmasi membenarkan dirinya menjadi korban penyerangan oleh 8 orang yang diduga tim salah satu caleg. Penyerangan itu terjadi tepat di TPS 20 yang berada di kediamannya.

"Awalnya keributan itu, saya sudah tidur jam 9 malam tidur di rumah itulah di bawah rumah saya itu TPSnya, saya tidur di lantai 2," kata Parcoyo, Kamis (15/2/2024).

Lanjutnya, ketua partai tersebut datang lalu marah-marah kepada anggota KPPS, karena ingin bertemu ketua RT bernama Percoyo.

"Saya ditelepon beberapa kali dak dengar karena sudah tidur. Terus ada anggota KPPS naik ke atas lantai 2 rumah manggil saya untuk turun," ujarnya.

Setelah ketua RT turun ke lantai satu atau ke TPS 20, kemudian menemui ketua partai tersebut.

"Dia dengan muka sini memperkenalkan diri. Dia bilang saya ini ketua partai PKN provinsi Jambi, terus nanya saya nama bapak Percoyo ketua forum RT ya. Saya jawab iya," terangnya.

Percoyo menyebut, ketua partai tersebut banyak melemparkan pertanyaan. Dirinya tidak terlalu sadar, karena baru bangun dari tidur.

"Saya sambil salaman sama dia, terus dia nanya bapak ada bermain ya. Tidak tau tiba-tiba saya dilempar pakai kursi, tidak tau siapa yang lempar, saya amati anggota beliau yang lempar," sebutnya.

Setelah pelemparan kursi, Percoyo belum bereaksi apapun. Kepalanya merasa dingin, ternyata darah sudah mengalir dari kepala.

"Sekali aku pegang dengan tangan Ya Allah darah ngalir, itulah kejadian keributannya," katanya.

Ketua partai tersebut mempermasalahkan, karena suara istrinya tidak ada suara.

"Tapi setelah di cek oleh ketua KPPS, ada suaranya 3. Intinya beliau itu, mempermasalahkan istrinya kok dak dapat suara, dalam hati saya kok nanya ke saya," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved